PAPUADALAMBERITA.COM.
WASIOR, TELUK WONDAMA – Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama, Provinsi Papua Barat,
akan memperbaiki lahan kritis di wilayah pesisir dengan penananan bibit
mangrove.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Teluk Wondama, Simon Samberi di
Wasior, Rabu, menyebutkan, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 15.000 bibit
pohon mangrove yang akan ditanam pada sejumlah lokasi.
Selain di daerah yang sudah dikategorikan kritis, kata dia, penanaman bibit
mangrove yang akan dimulai dalam waktu dekat ini juga menyasar daerah destinasi
wisata seperti di Distrik Roon. Itu dilakukan untuk mendukung pengembangan
wisata bahari.
“Lokasi penanaman pertama di daerah Manopi, Distrik Wasior, kemudian
Aisandami, Distrik Teluk Duairi dan Roon. Saya pastikan tiga lokasi itu
bahwa mangrove bisa tumbuh dan bisa menjadi objek wisata juga kalau dikemas
dengan baik,“ katanya.
Alumni Fakultas Kehutanan ini menambahkan, dalam tahun 2019 ini pihaknya juga
telah menyiapkan sebanyak 5.000 bibit tanaman kehutanan untuk reboisasi kawasan
hutan dan lahan yang kritis.
Tanaman kehutanan yang disiapkan, katanya, terdiri atas pohom merbau
(leguminosae) atau yang dikenal kayu besi, matoa (pometia pinnata) dan buah
hitam yang merupakan tanaman endemik Wondama. Wilayah yang menjadi sasaran
penanaman antara lain Distrik Windesi, Roon, Wasior dan Rasiei.
“Di Wondama dengan kondisi yang ada ini sudah tidak bisa (ditanam) dalam
hamparan yang luas jadi kita buat spot-spot. Secara total cakupan lahannya
sekitar 20 hektare, “ kata Soni — panggilan karib
SImon Samberi — yang juga dikenal sebagai musisi lokal ini.
Dia menjelaskan, Teluk Wondama memiliki pengalaman kelam berupa banjir bandang
yang terjadi pada tahun 2010 lalu. Selain menelan korban jiwa, benacana itu
juga merusak sejumlah fasilitas umum lainya.
“Reboisasi ini sebagai bagian dari upaya menjaga alam. Keseimbangan
ekologi dan ekosistem alam ini harus dijaga agar tidak menimbulkan
bencana,” demikian Simon Samberi.(ant)