Ketua Dekranasda Papua Barat, Juliana A Mandacan Kiriweno membuka Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan dan Edukasi QIRS untuk pelaku UMKM Manokwari, Kamis (27/5/2021) di Gedung Serbaguna Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Jalan Esau Sesa Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Data Bank Indonesia Papua Barat pada triwulan pertama (1) tahun 2021 menyebutkan Perbankan di Papua Barat telah menyalurkan kredit Usaha Micro Kecil Menegah (UMKM) sebesar Rp3,86 triliun.
Baca juga: Bank Indonesia Papua Barat Bina UMKM Dalam Pencatatan Transaksi Keuangan Melalui QRIS
‘’Penyaluran itu berdasarkan skala usahanya, penyaluran kredit UMKM sebagian besar kepada usaha skala kecil, yakni 43,47% dari total kredit UMKM yang disalurkan,’’ sebut Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Papua Barat, Juliana A Mandacan Kiriweno saat membuka Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan dan edukasi Quick Respond Indonesia Standar (QIRS) untuk pelaku UMKM Manokwari, Kamis (27/5/2021) di Gedung Serbaguna Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat, Jalan Esau Sesa Manokwari.
Ketua Dekranasda mengatakan, penyaluran berikutnya untuk kredit usaha menengah sebesar 39, 81% dan kredit usaha mikro dengan 16, 73%. Struktur kredit UMKM relatif sama dibandingkan triwulan sebelumnya.
‘’Dilihat dari jenis penggunaannya kredit UMKM terutama disalurkan dalam bentuk kredit modal kerja sebesar 72, 70% atau Rp2,81 triliun. Sedangkan untuk kredit investasi disalurkan sebesar 27, 30% atau R1,05 triliun,” sebut Ketua Dekranasda Papua Barat.
Kata Juliana Mandacan, berdasarkan sektor ekonominya pangsa kredit UMKM terbesar disalurkan kepada sektor perdagangan dengan pangsa 57, 97%.
‘’Hal ini menunjukkan bahwa usaha UMKM sektor perdagangan sangat mendominasi UMKM di Papua Barat. Kualitas kredit UMKM masih cukup baik pada periode laporan rasio,’’ kata Juliana.
Juliana berharap insiasi dan perhatian dari Bank Indonesia Papua Barat terhadap UMKM Papua Barat dapat terus digaungkan dan dapat memperoleh dukungan jajaran OPD Provinsi Papua Barat dan jajaran OPD Kabupaten Manokwari, agar UMKM Papua Barat dapat naik kelas dengan semakin terbukanya akses keuangan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, Rut W Eka Trisilowati memberikan cinderamata uang HUT RI Ke – &5 kepada Ketua Dekranasda Papua Barat, Juliana A Mandacan Kiriweno saat Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan dan Edukasi QIRS untuk pelaku UMKM Manokwari, Kamis (27/5/2021) di Gedung Serbaguna Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Jalan Esau Sesa Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
Juliana mengatakan, bahwa Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan dan edukasi QRIS untuk pelaku UMKM menjadi perwujudan nyata upaya semua pihak mendorong pertumbuhan ekonomi dan kemajuan masyarakat di Papua Barat.
‘’Kami merasa bangga karena dengan untuk kesekian kalinya dapat berkesempatan bersinergi dengan Bank Indonesia Papua Barat, setelah pada bulan lalu kami juga telah bekerjasama dengan Bank Indonesia dalam pelaksanaan pelatihan alat pemintal noken di gedung Dekranasda Papua Barat,’’ ujar Juliana bangga.
Selaku Ketua Dekranasda Papua Barat Ia menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas kegiatan yang diinisiasi Bank Indonesia selama dua hari. Kedepannya ia berharap kegiatan semacam ini diinisiasi OPD atau instansi lainnya.
Lanjut dia bahwa sejak pandemi COVID 19 melanda banyak terjadinya terjadinya penutupan usaha beberapa perusahaan besar dan pemutusan hubungan kerja.
‘’Dalam situasi seperti ini eksistensi UMKM dan kontribusi UMKM dalam perekonomian Indonesia khususnya Papua Barat sangat diperlukan. Apalagi melihat kenyataan bahwa dengan segala keterbatasan ternyata UKM mampu bertahan dalam kondisi yang sangat sulit sekalipun,’’ sebut Juliana, istri dari Gubernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan ini.
Ketua Dekranasda Papua Barat, Juliana A Mandacan Kiriweno pada pembukaan Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan dan Edukasi QIRS untuk pelaku UMKM Manokwari, Kamis (27/5/2021) di Gedung Serbaguna Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Jalan Esau Sesa Manokwari. PAPUADALAMBERITA. FOTO: RUSTAM MADUBUN
‘’Kaitan itu berbagai pihak telah dan akan terus memberikan dukungan dalam upaya mendukung perkembangan UMKM di Papua Barat, terdapat banyak hal peluang pengembangan UMKM, salah satunya peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan dan pembukaan akses keuangan seperti kegiatan pelatihan diselenggarakan Bank Indonesia,’’ tambah Juliana.
Yuliana juga menjelaskan, bahwa pengelolaan atau manajemen keuangan UMKM menjadi viral dalam pembukaan akses keuangan perbankan seperti yang telah disampaikan Kepala perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, bahwa laporan keuangan sangat dibutuhkan perbankan yang akan menilai kondisi keuangan UMKM ketika akan menurunkan kredit.
‘’UKM juga membutuhkan akses keuangan berupa pembukaan rekening simpanan dana sukarela, di era digital ini transaksi keuangan secara non tunai semakin berkembang pesat, sehingga harus beradaptasi dengan penyediaan fitur pembayaran secara non tunai yang akan masuk ke rekening UMKM di perbankan,’’ tegasnya.
‘’Keuangan digital di bidang sistem pembayaran akan mendorong penggunaan uang elektronik sebagai opsi di samping pembayaran tunai,’’ terangnya.(tam)