Papua Barat

Pertemuan Dua Suku, Sepakat Jaga Keamanan Manokwari

84
×

Pertemuan Dua Suku, Sepakat Jaga Keamanan Manokwari

Sebarkan artikel ini

Pertemuan tokoh masyarakat dua suku di Polres Manokwari, Rabu (9/3/2022). PAPUADALAMBERITA. FOTO: HUMAS POLRES MANOKWARI

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI –  Tokoh dari warga Ansus (Serui), Yapen di Papua Barat dan tokoh warga Pegunungan Arfak di Manokwari bertemu di satu meja menyikapi atas peristiwa ujaran kebencian di sosial media yang menjadi pemantik tersulut amarah kedua warga di Manokwari yang kasusnya kini dalam penaganan kepolisian.

Pertemuan penuh makna dan sangat penting untuk kestabilan, keamanan, ketertiban masyarakat di Kota Manokwari ini berlangsung di markas Kepolisian Resor (Polres) Manokwari, dihadiri Kapolres Manokwari AKBP Parasian H Gultom, SIK, MSi, Waka Polres Manokwari Kompol Agustina Sineri, Kabag Ops, Kasat Reskrim serta Kasat Binmas Polres Manokwari, Rabu (9/3/2022).

Mereka yang hadir mewakili Suku Pegunungan Arfak dan Suku Ansus (Serui) dan Yapen Worpen adalah Kepala Suku Ansus (Serui) di Manokwari Ottis Ayomi, Kepala Suku Besar Yapen di Papua Barat Nicolas Wanenda SSI serta Kuasa hukum EL Christyan Warinussy SH, Alfert Auparai, Elim Aronggear.

Sedangkan dari keluarga besar suku Pegunungan Arfak yang hadir Yulianus Indow, Jhoni Saiba, Worden Taribaba, Gidzon Mandacan, Samyoi Saiba, Nison Saiba, , Markus Yenu, , Obet Ayok, Wiliam Wamaty

Hasil pertemuan kedua suku dihadapan Kapolres, Waka Polres dan para Kasat melahirkan poin penting diantaranya:

  1. Terhadap permasalahan (ujaran kebencian, red) menyangkut person (individu) bukan suku atau ras.
  2. Masalah ini agar diselesaikan secara adat atau kekeluargaan.
  3. Pihak kepolisian untuk mengungkap pelaku.
  4. Blokir media sosial ketiga account karena sangat menggangu, sehingga menimbulkan gesekan di masyarakat (memprovokasi).
  5. Sama-sama saling mengingatkan keluarga besar untuk bijak dalam penggunaan media sosial.
  6. Kedua belah pihak berkomitmen mendukung Polres Manokwari dalam menjaga kemanan ketertiban masyarakat di wilayah Manokwari.
  7. Mempertemukan keluarga ketiga pihak untuk menyelesaikan permasalahan.
  8. Media dalam memberikan berita tidak menyudutkan pihak tertentu.

Dalam pertemuan tadi Kapolres Manokwari meminta kedua kepala suku sama-sama bergandengan tangan menjaga situasi kota Manokwari, Papua Barat pada umumnya,  agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat berjalan aman, damai, nyaman dan kondusif.

”Untuk proses penyidikan tetap berjalan, karena apa, kami perlu ada pembuktian, sejak menerima laporan kami telah melakukan tindakan secara estafet kemudian melakukan pemeriksaan saksi-saksi,” ujarnya

Diketahui, warga dari kedua suku sama-sama baru baru ini meminta kepolisian untuk mengungkap dugaan kasus ujaran kebencian di media sosial pada akun saksi ES yang kini diampinggi penasehat hukum LP3BH Manokwari selama menjalani pemeriksaan polisi sebagai saksi.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *