Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ke-7 (Suci-7) Muhammad Yusran Farid Alkatiri, SKG saat tampil pada pembukaan Esport Piala Gubernur di Manokwari City Mall, Senin (14/8/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Stand Up Comedy Indonesia Kompas TV musim ke-7 (Suci-7) Muhammad Yusran Farid Alkatiri, SKG menegaskan agar atlet Esport tangan boleh kencang main game, tetapi otak juga harus kencang saat menimbah ilmu pengetahuan di sekolah.
‘’Saya bangga anak-anak Fakfak, Kaimana, Bintuni, Wondama dan lain sebagainya ada di level digital seperti ini, Saya bangga sekal,’’ ujar Mamat yang dokter gigi ini saat tampil pada pembukaan Piala Esport Gubernur di Manokwari City Mall Manokwari, Senin (14/8/2023).
Dengan gaya sebagai seorang komedian, Mamat tampil memukau penontot seisi Manokwari City Mall, bahkan Ia mampu membuat gubernur Papua Barat, Sekda Papua Barat Asisten II Setda dan Kabinda Papua Barat tertawa tak henti-hentinya.
Namun disela menghibur penontoton Manokwari, tidak lupa ia bawa pesan pendidikan kepada kalangan muda Manokwari untuk ingat sekolah, karena pendidikan itu penting.
‘’Tolong ya kalian jangan lupakan sekolah, tolong ..! tangan boleh kencang otak juga kencang tolong Karena sekolah itu menentukan semuanya,’’ pesan moral Mamat Alkatir.
‘’Kita main game bisa tidak emosi karena kita sekolah, bisa kita ambil keputusan karena kita sekolah, banyak sekarang adik-adik main game lupa sekolah,’’ulangnya mengingatkan.
Ia mengingatkan, bahwa sekolah itu penting, 10 tahun itu kuliah di jurusan kedokteran gigi, sehingga yang dikatakan penjabat gubernur bahwa semua semua makan nasi sama itu betul, semua sama makanya semua harus bisa.
Ia mengaku dulu jika tidak percaya diri ketika tes masuk peruruan tinggi fakultas kedokteran spesial gigi.
‘’Yang tes itu 1.044 orang, yang diterima itu 24 orang, saya tes pilihan pertama kedokteran gigi, pilihan kedua ilmu pemerintahan, Saya tidak percaya diri sebagai anak Papua,’’ ujarnya mengenang.
‘’Ternyata, ketika hasil keluar Saya peringkat ke-4 nilai tertinggi untuk masuk kedokteran gigi,’’ sebut Mamat tidak menyangka capaiannya waktu itu.
Sehingga di situlah Ia menyadari dan saya percaya bahwa orang Papua Barat mau dari latar belakang apapun juga bisa bersaing dengan orang dari lain.
‘’Walaupun 10 tahun baru saya lulus, saya kuliah 2010 saya lulus 2020, baru 2020 kemarin itu pun karena covid jadi bisa online saya,’’ jelas mamat mengundang tawa dan tepuk tangan riuh penonton.
Ditambahkan, namun baginya kuliah 10 tidak ada masalah, karena pilihan hidup itu ada di tangan dirmasing-masing orang.
‘’Kalian mau ambil jalan apa di persimpangan? Mau kanan sesuaikan dengan kebutuhan kalian, mau ambil kiri sesuai dengan kebutuhan orang tua kalian,’’ tegasnya.
Kepada para orang tua Mamat mengajak untuk memahami dan menerima setiap keputusan anaknya.
‘’Yang berikutnya tolong tua di sini latih diri menerima keputusan anak, dia mau main game, sekolah apapun itu, pegang satu janji dia, bahwa dia akan buktikan kepada kalian bahwa dia akan berhasil,’’ kata Mamat mengingatkan.
‘’Semua yang kalian lakukan ini untuk Tanah ini dan masa depan kalian,’’ ujarnya saya Mamat Alkatiri terima, disambut aplaus panjang penonton.(tam)