Papua Barat

Pimpin Upacara Harlah Pancasila, Gubernur Tegaskan Pentingnya Ideologi Bangsa

351
×

Pimpin Upacara Harlah Pancasila, Gubernur Tegaskan Pentingnya Ideologi Bangsa

Sebarkan artikel ini
Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si membacakan sambutan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila ke-80 yang berlangsung di halaman Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (2/6/2025). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.COM

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARIGubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si., memimpin upacara bendera memperingati Hari Lahir Pancasila ke-80 yang digelar di halaman Kantor Gubernur Papua Barat, Senin (2/6/2025).

Gubernur Papua Barat Drs. Dominggus Mandacan, M.Si foto bersama jajaran Forkopimda, pimpinan OPD, ASN, serta peserta upacara usai peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025 di Kantor Gubernur Papua Barat, Manokwari, Senin (2/6/2025). FOTO: RUSTAM MADUBU.PAPUADALAMBERITA.COM

Dalam upacara yang berlangsung khidmat, Gubernur membacakan sambutan resmi Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) Hj. Megawati Soekarnoputri, yang menjadi bagian utama dalam rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2025.

“Pancasila bukan sekadar dokumen historis atau teks normatif. Ia adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, dan bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” ujar Gubernur membacakan sambutan.

Peringatan tahun ini mengangkat semangat memperkokoh ideologi Pancasila sebagai fondasi utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045.

Dalam sambutan tersebut juga disampaikan, keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia sejatinya bukan menjadi pemecah, melainkan pemersatu yang harus dirawat dengan semangat gotong-royong dan keadilan sosial.

Gubernur juga menegaskan bahwa dalam menghadapi era digital dan globalisasi yang sarat tantangan, seperti penyebaran ekstremisme, intoleransi dan disinformasi,

Pancasila harus hadir sebagai nilai yang hidup dan bekerja dalam semua aspek kehidupan bangsa.

“Melalui Asta Cita, salah satu prioritas utama pembangunan nasional adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia. Tanpa arah ideologis, kemajuan ekonomi dan teknologi bisa menimbulkan ketimpangan dan dehumanisasi,” lanjutnya.

Dalam bidang pendidikan, birokrasi, ekonomi hingga ruang digital, nilai-nilai Pancasila dinilai perlu diinternalisasi dan dijalankan. Sekolah, universitas, lembaga pemerintahan, dan masyarakat luas didorong untuk menghidupi Pancasila dalam praktik, bukan sekadar retorika.

BPIP, sebagai lembaga pembina ideologi, telah menggulirkan berbagai program strategis untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan Pancasila di berbagai lapisan masyarakat. Namun, ditegaskan pula bahwa keberhasilan pembumian Pancasila tak dapat dilakukan oleh satu pihak saja.

“Seluruh elemen bangsa dari pusat hingga daerah, dari pejabat hingga masyarakat, dari tokoh agama hingga pemuda, memiliki peran untuk menjadi pelaku utama pembumian Pancasila,” ucap Gubernur.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *