HUT Papua Barat
Papua Barat

Pj Sekda: Lahan Pertanian Jadi Model Belajar Masyarakat, Pencanangan di Kebun Susweni

237
×

Pj Sekda: Lahan Pertanian Jadi Model Belajar Masyarakat, Pencanangan di Kebun Susweni

Sebarkan artikel ini
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw melakukan pencanangan di kebun Susweni ditandai dengan penanaman sawit di kebun hidroponi, Rabu (25/10/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Bijak menggunakan lahan dan pekarangan pertanian mendorong inovasi, edukasi, kolaborasi antara pemerintah akan membawa manfaat positif bagi masyarakat, menekan inflasi daerah.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat kini memiliki lahan seluas enam hektar di Susweni Distrik Manokwari Bara, Kabupaten Manokwari.

Tepat di sis jalan kiri dan kanan menuju rumah jabatan gubernur dan wakil gubernur Papua Barat.

Jika kita melintas di situ ada lahan yang telah dibuka, ada pondok pondok kecil bertebaran, ada aneka varietes unggulan yang di tanam perangkat kerja lingkup Pemprov Papua Barat disitu.

Penjabat Sekda Papua Barat DR Yacob S Fonataba MSI yang ditemui wartawan di kebun Susweni Distrik Manokwari, Rabu (25/10/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.

Dulu hanya hutan semakbelukar, sekarang berubah menjadi lahan pertanian menanam berbagai jenis tanaman, menjaga keanekaragaman hayati, dan mempromosikan gaya hidup sehat.

Lahan ini diharapkan penjabat Gubernur Papua Barat Komjen Pol (Pur) Paulus Waterpauw MSI menjadi contoh sukses dari lahan pertanian yang dijadikan model belajar pertanian serta eko wisata kota

Di lahan pertanian tersebut, masyarakat dapat melatih keterampilan bertani, mempelajari praktik-praktik polikultur, dan mengembangkan keahlian berkebun di tengah kota.

Kolaborasi antara pemerintah daearah Papua Barat, Universitas Papua (Unipa) dan masyarakat lokal membuka peluang bagi generasi untuk belajar mengenai sistem pertanian modern.

Selain itu, masyarakat juga dapat belajar tentang pentingnya penggunaan teknologi dalam pertanian.

Untuk itu kemarin penjabat Gubernur Papua Barat melakukan pencanangan tanam di lahan kebun Susweni, serta panen perdana dan penyebaran 5000 bibit ikan mujair untuk dikembangkan.

‘’Lahan ini diperuntukkan untuk menjadi model dengan dua tujuan, yang pertama agro edukasi atau eko edukasi dan agro wisata atau eko wisata,’’ jelas Sekda Papua Barat Doktor Yacob S Fonataba MSI yang ditemui wartawan seusai pencangan di Kebun Susweni oleh gubernur Papua Barat, Rabu (25/10/2023).

Menurut Sekda Papua Barat setelah ada model ini jadi pembelajaran untuk masyarakat dengan tujuan yang pertama yaitu menjaga ketahanan pangan nasional.

‘’Kemudian kita mencegah terjadinya inflasi yang disebabkan komoditi pertanian, yang sebetulnya komoditi pertanian ini dapat dihasilkan masyarakat sendiri,’’ ujar Yacob Fonataba.

‘’Dengan demikian bapak gubernur memerintahkan kepada kita untuk membuat model, supaya masyarakat belajar dari model yang kita buat, dapat diterapkan, dan diaplikasikan ke masing-masing rumah kebun,’’ jelas Yacob.

Ia mengatakan, kebun Susweni ini melibatkan kurang lebih 43 perangkat kerja adaerah dengan instansi vertikal yang terkait seperti PolbangTang, Bank Indonesia mengambil bagian di kebun Susweni ini.

‘’Teknologinya bersumber dari Unipa Manokwari, misalnya pemberlakuan jarak tanam, pemberian pupuk, pengendalian hama, itu yang akan merekomendasi adalah Unipa Manokwari,’’ sebut YS Fonataba.

‘’Kalau yang teknologi maju, kita sudah terapkan hidroponik, teknologi konvensional kita melakukan dengan jarak tanam pemupukan penggunaan bibit unggul,’’ sambung Fonataba.

Kebun Susweni ini terbuka untuk semua siapapun datang untuk panen, dipersilahkan, terutama perangkat kerja daerah sesuai dengan lahan masing-masing.

Fonataba menambahkan untuk penyediaan benih dari pemerintah yaitu dari dinas pertanian.

‘’Teknis pengelolaanya ke depan kita berharap melibatkan masyarakat, tetapi menggunakan model yang dibuat telah Unipa Manokwari,’’ tambah Sekda Papua Barat Yacob Fonataba,’’

‘’Kebuns Susweni menggunakan varietas unggul,’’ sambung dia.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *