HUT Papua Barat
Papua Barat

Tiga Pasien Claster Gowa di Papua Barat Sembuh, Ini Pesan Gubernur dan Penjabat Bupati

144
×

Tiga Pasien Claster Gowa di Papua Barat Sembuh, Ini Pesan Gubernur dan Penjabat Bupati

Sebarkan artikel ini

Dialog Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan dan Penjabat Bupati Manokwari, Edi Budoyo  bersama H Abdullah Appe pasien yang dinyatakan sembuh setelah perawatan intensif di Rumah Sakit Provinsi, Manokwari, Sabtu (15/5/2020). FOTO:rustam madubun/papuadalamberita.com.

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Lima pasien CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) Kabupaten Manokwari, yang sekembali Claster Gowa , Sulawesi Selatan yang divonis terpapar Corona kini beransur-angsur sembuh, tiga diantaranya, Adam, H Abdullah Appe dan Umar Laira yang lebih awal sembuh dan telah kembali berkumpul bersama keluarganya dirumah.

Baca juga: Kisah Pasien Sembuh Corona: Dipembaringan Appe Qhatam Qur’an, Ibu Pisah Ranjang dengan Bayi, Laria Duda 4 Anak

Baca juga: Sembuh Tiga, Tambah 14, Positif COVID-19 Papua Barat Jadi 102 Orang

Baca juga: Pesan Gubernur, Terimalah Tiga Pasien Corona yang Sembuh, Mereka Keluarga Kita

Lima pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi Papua Barat, tinggal dua pasien. Sedangkan data Gugus Tugas COVID-19 Papua Barat, jumlah pasien positif Corona di Kabupaten Manokwari hingga Sabtu (15/5/2020) tuju pasien, ada penambahan satu pasien wanita hari ini (Sabtu 15/5/2020).

‘’Dari 14 pasien baru untuk Papua Barat, salah satunya dari Manokwari wanita, namun pasien bersangkutan belum dikarantina, rencana, Ahad tuim akan menjemputnya,’’ ujar Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Papua Barat kepada wartawan, Sabtu (15/5/2020) di Rumah Sakit Provinsi, Manokwari siang.

‘’Untuk itu kita imbau masyarakat untuk terima mereka ini secara medis sudah sembuh, sudah negatif ini dia bisa pulang ke keluargnya masing-masing, kita imbau  masyarakat terutama yang ada dilingkungan itu terima mereka untuk kembali tinggal bersama  seperti biasa,’’ ujar Guibernur Papua Barat Drs Dominggus Mandacan kepada wartawan, Sabtu (15/52020) di Manokwari.

Kata gubernur masyarakat harus paham ini bukan masyarakat yang tidak mengerti, ini masyarakat kota kan sudah mengerti.

“Makasnya saya selalu bilang tinggalkan kepentingan-kepentingan lain, kita focus penanganan kesehatan, kita focus supaya mereka disembuhkan, seandainya dia punya keluarga seperti itu, orang lain demo tolak bagaimana perasaan, jadi terima mereka, mereka sudah sembuh,’’ pesan gubernur,

Gubernur mencontohkan lagi seperti pasien yang dari Distrik Warmare yang sudah sembuh, rumahnya di dalam, apa kaitan dengan palang jalan raya, ini tidak ada kaitannya,  virus ini bukan ikut angin atau orang teriak di jalan kena orang dari jarak jauh kan tidak.

Sementara penjabat Manokwari Edi Budoyo yang ditemui wartawan terpisah di Rumah Sakit Provinsi mengatakan, dengan kesembuhan tiga pasien pada sabtu dua dari klaster Gowa merupakan prestasi kerja tenaga medis provinsi dan kabupaten Manokwari.

‘’Hari ini berhasil menyembuhkan lagi pasien COVID-19, sebenarnya prestasi ini bukan hanya karena berhasil menyembuhkan pasien COVID-19,  tetapi  tenaga medis mempertahankan rens dari beberapa lalu pasien kita enam tetap enam, kecuali enam naik jadi 10 atau 15 misalnya,  itu namanya ada peningkatan pendeirita COVID-19 tetapi ini tidak, ‘’ ujar Edi Budyo.

Pasien sembuh, Umar Latria melihat surat keterangan pemeriksaan yang diterbitkan Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, ia kini telah sembuh dan kembali ke rumah, Sabtu (15/5/2020). FOTO; rustam madubun/papuadalamberita.com.

Edi Budyo mengatakan, malah sekarang menurun,  berhasil ada penyembuhan penderita oleh karena itu Pemerintah Kabupaten melihat hal ini sangat positif, prestasi ini harus dihargai, diacunggi jempol.

‘’Mudah-mudahan dengan prestasi ini menambah semangat kerja dari tenanga kesehatan yang bertugas di rumah sakit provinsi Ini dorongan kita semua,’’ jelas Edi Budoyo.

Edi Budyo berharap, masyarakat juga mendukung semua tenaga kesehatan,  jadi ada keterbukaan warga tentang hal ini, jangan ketika merasa sudah bersingung dengan penderita takut melaporkan pada tenaga kesehatan .

‘’Oleh karena itu (masyarakat maksudnya) harus terbuka, jujur supaya kalau ada masyarakat yang tertular cepat ditangani, bukan malah diam trus nanti menularkan,  jadi pembawa virus kepada warga atau teman lainnya, ‘’ pesan Edi.

‘’Skali lagi ini merupakan prestasi,  ini yang harus kita hargai bersama, mudah-mudahan dengan prestasi ini membuat semangat daripada tenaga kesehatan semakin tambah besar,’’ ujarnya bangga.(tam)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *