Arahan Ketua tim studi dan evaluasi kelayakan dari Mabes Polri Brigjen Drs.Yasdan Rivai kepada Kapolda Papua Barat serta jajarannya dalam persiapan Polda Papua Barat menuju kenaikan tipe, dari tipe B ke tipe A, Kamis (22/1/2020), di Polda Papua Barat. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com
PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI – Markas Besar (Mabes) Polri turunkan tim studi dan evaluasi kelayakan untuk menilai usulan perubahan tipe Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat dari Tipe B ke tipe A sebagai peningkatan optimalisasi pelayanan kepada masyarakat, Rabu (22/1/2020.
Tim Studi Kelayakan dari Mabes Polri yang Diketuai Brigjen Drs.Yasdan Rivai akan bekerja secara marathon melakukan penilaiaan selama dua hari terhitung Rabu (22/1/2020) dan berakhir pada Kamis (23/1/2020).
Kapolda Papua Barat Brigjen Pol Dr Tornagogo Sihombing, MSI dalam paparannya mengatakan, pengajuan perubahan tipe Polda Papua Barat dari tipe B ke A bukan tanpa alasan.
‘’Harapan kenaikan tipologi Polda Papua Barat diharapkan dapat terlaksana dengan menimbang hal berikut, pertama, wilayah hukum Polda Papua Barat berbatasan dengan Negara Palau,’’ kata Kapolda Papua Barat.
Kedua, untuk lebih memudahkan kerjasama dan koordinasi dengan intansi samping mengingat, instansi samping memiliki level lebih tinggi seperti Pangdam XVIII Kasuari dengan pangkat bintang dua.
Ketua tim studi dan evaluasi kelayakan Mabes Polri Brigjen Drs.Yasdan Rivai saat diterima Kapolda Papua Barat serta jajarannya dalam persiapan Polda Papua Barat menuju kenaikan tipe, dari tipe B ke tipe A, Kamis (22/1/2020), di Polda Papua Barat. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com
Ketiga, di wilayah hukum Polda Papua Barat terdapat destinasi wisata kelas dunia seperti di Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Kaimama.
Ke empat, lanjut Kapolda Tornagogo Sihombing bahwa wilayah hukum Polda Papua Batat memiliki potensi konflik tinggi dengan latar belakang paham idiologi, politik dan kesenjangan sosial. Kelima, terdapat potensi sumber daya alam di Papua Barat yang melimpah baik migas, laut, tambang.
Harapan Kapolda agar adanya penambahan beberapa hal untuk Polda Papua Barat yakni, pertama, penambahan Sarana dan prasarana (Sarpras) terkait tehnolohi informasi dan telekomunikasi.
Kedua, Penambahan personil yang selama ini masih 43 persen dari yang seharusnya.
Ketiga, pimpinan Polda Papua Batat di jabat Pati bintang dua guna memudahkan koordinasi dengan intansi samping. Keempat, perlu dukungan anggaran yang memadai.
Ketua Tim Studi Kelayakan, Brigjen Drs.Yasdan Rivai mengaku, usai melakukan evaluasi Ia akan melakukan pendalaman. Yang pasti, tipe akan meningkat jika petunjuk tim evaluasi dilaksanakan.
“Ini adalah pekerjaan dari Polda Papua Barat, bukan tanggung jawab karorena saja, tapi tanggung jawab rekan rekan semua. Karena 9 Dimensi dan 48 indiktor yang dipaparkan itu dominannya ada di setiap wilayah,” ujar Brigjen Yasdan Rivai.(tam)