Dalam peradaban manusia, simbol dan makna sering kali tersembunyi dalam tindakan dan kebiasaan sehari-hari. Berikhtiar, berdoalah supaya kita dituntut memilih yang terbaik, catatan ringan di 14 Februari 2024. Oleh Rustam Madubun, Pemimpin Redaksi papuadalamberita.com
PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI –Salah satu upaya untuk mengungkap pemaknaan tersebut adalah melalui tinta di jari kelingking, suatu tindakan sederhana yang sering diabaikan.
Baca juga: Bersama Istri, dan dua Putri, Sekda Papua Barat Telah Salurkan Suara Pemilu di TPS 029
Baca juga: Caleg DPR RI dari PKS, Mugiyono Coblos di TPS 38 Irman Jaya
Namun, siapa sangka bahwa tinta di jari kelingking memiliki makna besar, menjadi bukti pilihan kita, dan memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Tinta di jari kelingking adalah simbol keikutsertaan warga dalam proses demokrasi, Pemilihan umum (Pemilu).
Ketika seseorang memberikan suara mereka, tinta akan diberikan di jari kelingking mengidentifikasi, warga telah memilih.
tetapi, lebih dari sekedar identifikasi, tinta di jari kelingking memiliki makna mendalam.
Makna utama tinta di jari kelingking, adalah setiap suara memiliki kekuatan dan pengaruh yang sama.
Dalam kehidupan demokratis, setiap warga negara memiliki hak ikut menentukan masa depan bangsa dan negara ini.
Tinta di jari kelingking mengingatkan saya bahwa meskipun saya mungkin hanya satu dari jutaan ribu orang yang memberikan suara, tetapi tidak ada suara yang lebih penting atau kurang penting dari yang lainnya.
Semua suara memiliki nilai sama dalam menciptakan perubahan, mempengaruhi kebijakan negara.
Selain itu, tinta di jari kelingking juga menjadi bukti yang kami pilih untuk mengekspresikan pandangan, harapan, dan kepentingan kami.
Ketika kita membubuhkan tinta di jari kelingking, kita secara aktif menyatakan dukungan kita terhadap calon atau partai politik yang dianggap mewakili nilai-nilai, dan tujuan yang kita percayai.
Ini bukan hanya tindakan kosong, tapi merupakan ungkapan keterlibatan dan tanggung jawab kita terhadap negara dan masyarakat di mana kita hidup.
Lebih jauh dari itu, tinta di jari kelingking juga memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik.
Pemilihan umum memberikan kesempatan bagi rakyat untuk memilih pemimpin yang dianggap mampu membawa perubahan positif dalam berbagai aspek kehidupan.
Dengan memberikan suara dan meninggalkan tinta di jari kelingking, kita menciptakan harapan akan perbaikan, kemajuan, dan keadilan bagi semua.
Dalam era di mana demokrasi dan partisipasi aktif telah menjadi pokok penting, penting bagi kita untuk menghargai simbol-simbol yang mewakili makna yang lebih besar.
Tinta di jari kelingking bukan hanya coretan yang sepele, tetapi merupakan tanda universal yang mengungkapkan keyakinan kita pada kekuatan demokrasi.
Tinta ini adalah bukti bahwa kita mengambil bagian dalam proses, membantu membentuk negara kita, dan menjadi warga negara yang peduli.
Diharapkan dengan pemahaman yang lebih dalam tentang makna tinta di jari kelingking, kita semua dapat lebih menghargai dan menghormatinya sebagai simbol partisipasi aktif dalam demokrasi.
Semakin banyak orang yang dapat memahami arti penting dari tinta ini, semakin kuatlah panggilan untuk persatuan, keadilan, dan perbaikan di masa depan yang lebih baik.(rustam madubun)