PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Deputi Gubernur BI Aida S Budiman telah membuka Torang Creative and Ecotourism Festival 2024 tema “The Spirit of Tanah Papua Fostering Inclusive Growth Promoting Creative Economy and Sustainable Tourism”.
Baca juga: Torang Creative and Ecotourism Festival 2024: Mau Papua Maju UMKM Harus Berkembang
Kegiatan yang menghadirkan 50 UMKM se Papua Barat dan Papua Barat Daya ini digelar di Gedung Lambert Jitmau, Kota Sorong Papua barat, selama dua hari Sabtu – Minggu (18, 19/5/ 2024).
Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Papua Barat Daya Mohammad Musa’ad dalam sambutan pembukaannya menyampaikan, lagu Tanah Papua menggambarkan betapa kayanya Tanah Papua, dengan segala potensi yang luar biasa dianugerahi oleh Tuhan.
“Dibawah lautnya indah, bagaikan surga dengan terumbu karang dan ikan yang beragam jenis. Sedangkan dibawah bumi juga kandungannya sangat banyak, ada minyak, ada gas, ada emas dan ada nikelnya,” rinci Musa’ad.
Musa’ad menjelaskan, dari sisi budaya, Papua termasuk wilayah dengan suku terbanyak di Indonesia yakni 327 suku asli Papua yang identik dengan 327 bahasa.
“Karena itu kalau masuk ke pulau Papua yang digunakan bahasanya bahasa Indonesia, karena sudah terlalu banyak bahasa. Tetapi pengucapkan bahasa Indonesia yang fasih ada di Papua, walaupun masuk ke kampung-kampung ketemu orang tua pasti bahasa Indonesianya fasih,” ungkap Musa’ad.
Kayanya alam dan budaya Papua, Musa’ad berharap dukungan semua pihak untuk menggali sebuah potensi agar dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
“Kami butuh dukungan agar kedepannya bisa lebih baik. Tuhan memberikan sesuatu itu dengan ukuran batas kemampuan seseorang untuk memanfaatkan sebaik-baiknya,” pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama Pj Gubernur Provinsi Papua Barat atau yang diwakili Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Barat DR, Ir Yacob S Fonataba MSI menyampaikan Torang Creative and Ecotourism Festival 2024 harus diadakan setiap tahunnya guna mengembangkan ekonomi kreatif dan pariwisata.
“Kata “Torang” yang sehari-hari digunakan di Papua, artinya “Kita Orang”. Menurut kami itu merupakan kata yang sangat inklusif milik bersama sehingga penamaan “Torang” bukan sekedar unik tetapi khas Papua dan mencerminkan kegiatan ini adalah kegiatan milik bersama,” sebut Jacob. (*)
pewarta: ron/rustam madubun
Copyright © PAPUADALAMBERITA 2024
