PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Kali ini saya membahas sedikit tentang Malaria. Malaria adalah sebagai penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebut plasmodium dari  nyamuk Anopheles. Jika... Waspadai Penyakit Malaria  (Oleh dr Xaviera)
dr Xaviera saat memberi pelayanan kesehatan kepada salah satu warga di Manokwari. FOTO: DOKUMENTASI DOKTER/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM. MANOKWARI- Kali ini saya membahas sedikit tentang Malaria. Malaria adalah sebagai penyakit yang disebabkan oleh parasit yang disebut plasmodium dari  nyamuk Anopheles.

Jika seseorang tergigit nyamuk Anopheles yang terinfeksi, parasit Plasmodium penyebab malaria

dapat ditularkan dan dilepaskan ke dalam aliran darah. Setelah terkena malaria, orang tersebut

akan terus menggigil dan demam yang terjadi dalam siklus yang berlangsung selama 2-3 hari

dalam satu waktu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2017 memperkirakan ada sekitar 219 juta kasus

malaria secara global yang berujung pada 435 ribu kematian.

Sebagian besar kasus malaria terjadi di negara-negara Afrika dan Asia Tenggara. Lima negara

yang disebut WHO penyumbang kasus malaria terbanyak di antaranya Nigeria (25%), Republik

Kongo (11%), Mozambik (5%), India (4%) dan Uganda (4%).

Di Indonesia, jumlah penderita malaria cenderung menurun dari tahun ke tahun. Namun,

beberapa provinsi di Indonesia masih banyak yang menderita malaria, terutama di wilayah timur

Indonesia, yaitu Papua dan Papua Barat. Sementara itu, provinsi DKI Jakarta dan Bali sudah

masuk ke dalam kategori provinsi bebas malaria.

Gejala Malaria

Gejala malaria timbul setidaknya 10-15 hari setelah digigit nyamuk. Munculnya gejala melalui

tiga tahap selama 6-12 jam, yaitu menggigil, demam dan sakit kepala, lalu mengeluarkan banyak

keringat dan lemas sebelum suhu tubuh kembali normal. Tahapan gejala malaria dapat timbul

mengikuti siklus tertentu, yaitu 3 hari sekali (tertiana) atau 4 hari sekali (kuartana).

Gejala dan tanda umum malaria adalah:

· Menggigil sedang sampai berat

· Demam tinggi

· Banyak berkeringat

· Sakit kepala

· Muntah, mual

· Diare

· Anemia

· Nyeri otot

· Kejang-kejang

· Koma

· Buang air besar berdarah

Penyebab Malaria

Ilustrasi. Nyamuk. FOTO: DOKUMENTASI DOKTER/papuadalamberita.com

Penyebab malaria adalah gigitan dari nyamuk Anopheles betina yang di dalam tubuhnya

terkandung parasit Plasmodium. Gigitan nyamuk tersebut menyebabkan parasit masuk ke dalam

tubuh manusia. Jenis Plasmodium bermacam-macam, dan akan berpengaruh terhadap gejala

yang ditimbulkan serta pengobatannya.Anopheles adalah satu-satunya nyamuk yang dapat

menjadi penular parasit malaria.

Keberhasilan parasit penyebab malaria untuk berkembang di dalam tubuh nyamuk tergantung

pada beberapa faktor, terutama faktor kelembaban dan suhu.

Ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit manusia, parasit penyebab malaria memasuki aliran

darah, dan menjadi aktif dalam hati. Setelah itu, 5-16 hari selanjutnya setelah tergigit, manusia

yang tergigit akan mulai menunjukkan gejala malaria.

Parasit malaria kemudian dilepaskan kembali ke dalam aliran darah dari hati menuju sel darah

merah dan mulai berkembang biak. Beberapa parasit penyebab malaria ini ada yang tetap tinggal

di dalam sel hati dan akan dilepaskan kembali pada saat penderita mengalami penurunan

kekebalan tubuh. Ketika parasit malaria di dalam sel hati dilepaskan itulah yang disebut dengan

kekambuhan (relaps).

Ada lebih dari 100 jenis Plasmodium, dimana para ilmuwan telah mengidentifikasi lima jenis

Plasmodium yang secara khusus mampu menginfeksi manusia, di antaranya:

Ilustrasi siklus tanda dan gejala malaria. FOTO: DOKUMENTASI DOKTER/papuadalamberita.com

1. Plasmodium falciparum

Parasit penyebab malaria ini berada di seluruh dunia. Diperkirakan 1 juta orang terbunuh karena

strain ini setiap tahunnya. Strain ini dapat berkembang biak dengan cepat menjadi malaria berat,

misalnya hingga menyerang otak, namun strain ini tidak mampu relaps.

2. Plasmodium vivax

Terletak di Amerika Latin, Afrika, dan Asia (terbanyak di Asia). Strain ini memiliki stadium

aktif yang tinggal di dalam sel hati yang dapat aktif kembali dan menyerang sel darah setelah

berbulan-bulan atau bertahun-tahun kemudian, yang disebut dengan relaps/kambuh.

3. Plasmodium ovale

Terletak terutama di daerah Afrika Barat, yang secara biologis dan morfologi sangat mirip

dengan plasmodium vivax.

4. Plasmodium malariae

Terletak di seluruh dunia dan satu-satunya parasit malaria yang aktif setiap 3 hari. Jika tidak

diobati, P. malariae dapat menyebabkan infeksi kronis yang dapat bertahan seumur hidup.

5. Plasmodium knowlesi

Terletak di Asia Tenggara dan diketahui memiliki siklus 24 jam. Oleh karena strain ini dapat

berkembang biak dengan cepat pada pasien, kasus yang fatal juga dilaporkan.

Diagnosis Malaria

Bila seseorang mengalami gejala malaria, petugas kesehatan akan menanyakan apakah ia tinggal

atau baru saja bepergian ke daerah yang banyak kasus malaria. Setelah itu, akan dilakukan

pemeriksaan fisik dan pemeriksaan darah.

Diagnosis dini malaria adalah sesuatu yang sangat penting untuk pengobatan malaria. Setiap

individu yang menunjukkan tanda-tanda malaria dan gejala penyakit ini harus segera diuji.

WHO sangat merekomedasikan pemeriksaan darah untuk mendiagnosis malaria dengan

mikroskop atau tes diagnostik cepat malaria (RDT/rapid diagnostic test). Pemilihan metode ini,

tergantung pada fasilitas medis yang tersedia. Tujuan pemeriksaan darah di bawah mikroskop

adalah untuk mendeteksi parasit penyebab malaria dan mengetahui jenis malarianya. Perlu

diketahui, pengambilan sampel darah dapat dilakukan lebih dari sekali dan menunggu waktu

demam muncul.

Pengobatan Malaria

Diagnosis dini malaria adalah sesuatu yang sangat penting untuk pengobatan malaria. Malaria

harus segera ditangani untuk mencegah risiko komplikasi yang berbahaya. Penanganan malaria

dapat dilakukan dengan pemberian obat antimalaria. Obat-obatan ini perlu disesuaikan dengan

jenis parasit penyebab malaria, tingkat keparahan, atau riwayat area geografis yang pernah

ditinggali penderita.

Komplikasi Malaria

Tujuan dari mengobati malaria adalah untuk menghilangkan parasit Plasmodium dari aliran

darah pasien. Dengan demikian, risiko penularan penyakit dapat berkurang dengan pengobatan

malaria ini.

Jika tidak menerima pengobatan malaria, penyakit malaria ini dapat berakibat fatal. Beberapa

komplikasi serius yang disebabkan oleh malaria, di antaranya anemia berat, hipoglikemia,

kerusakan otak, dan banyak organ gagal berfungsi. Komplikasi tersebut dapat berakibat fatal dan

lebih rentan dialami oleh balita, ibu hamil, serta lansia.

Meskipun banyak langkah telah dilakukan, vaksin untuk penyakit ini masih belum ditemukan,

namun penyakit ini bisa ditangani dengan pengobatan malaria.

Pencegahan Malaria

Meski belum ada vaksinasi untuk mencegah malaria, dokter dapat meresepkan obat antimalaria

sebagai pencegahan jika seseorang berencana bepergian atau tinggal di area yang banyak kasus

malarianya. Selain itu, pencegahan bisa dilakukan dengan menghindari gigitan nyamuk dengan

memasang kelambu pada tempat tidur, menggunakan pakaian lengan panjang dan celana

panjang, serta menggunakan krim atau semprotan anti nyamuk.(tam)

No comments so far.

Be first to leave comment below.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *