
PAPUADALAMBERITA.COM.
JAYAPURA – Telangga Gire (30 tahun), ajudan
pimpinan kelompok kriminal sipil bersenjata (KKSB), Goliat Tabuni, sekitar
pukul 08.15 WIT Sabtu (8/6), menyerahkan diri dan berikrar kesetiaan kepada
Indonesia, di hadapan Komandan Kodim 1714/Puncak Jaya, Letnan Kolonel Infantri
Agus Sunaryo, di Kampung Wurak, Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya.
Selain menyatakan diri kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, Gire bersama tiga
rekannya, yakni Piningga Gire (25 tahun), Tekiles Tabuni (30 tahun), dan
Perengga (27 tahun), juga menyerahkan satu senjata api laras panjang Mausser
beserta tiga pelurunya.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Kolonel Infantri Muhamad Aidi,
di Jayapura, Sabtu, mengakui ada penyerahan diri ajudan GT yang selama ini
beroperasi di wilayah Kabupaten Puncak Jaya.
Senjata api Mausser yang diserahkan itu, kata Aidi, diakui merupakan
perlengkapan Kepolisian Indonesia yang dirampas saat menyerang Polsek Karubaga,
Kabupaten Tolikara, pada 2013 lalu.
Penyerahan diri anggota KKSB itu berawal dari komunikasi Sersan Satu Jefri
May, anggota Kodim 1714/PJ sejak Minggu lalu (5/5), setelah Gire dan
rekan-rekannya menyatakan ingin kembali ke pangkuan ibu Pertiwi tetapi takut
ditembak personel TNI-Kepolisian Indonesia.
Dari komunikasi itulah kemudian May selalu melaporkan hal itu kepada
Sunaryo yang kemudian berpesan TNI menjamin keselamatan mereka bila ingin
menyerahkan diri secara suka-rela.
Selain menjamin keselamatan mereka, kata Aidi, Sunaryo juga mengajak
mereka bersama-sama membangun Papua demi masa depan generasi mendatang yang
lebih baik.
Pesan itu kemudian disampaikan ke Gire yang kemudian melihat interaksi TNI
bersama rakyat di sana, sehingga sekitar pukul 17.00 WIT Kamis (6/6) May
melakukan pertemuan di Distrik Tingginambut, dan mereka menyatakan tekadnya
untuk setia pada Ibu Pertiwi.
Mereka kemudian diantar ke Markas Kodim 1714/Puncak Jatya di Mulia dan
bertemu dengan Sunaryo. Pertemuan itu lalu dilaporkan ke Bupati Puncak
Jaya, Yuni Wonda, yang menyatakan akan memberikan mereka pekerjaan serta
memperbaiki rumahnya.
Saat ini keempat mantan anggota kelompok sipil bersenjata itu masih berada di
Markas Kodim 1714/Puja di Puncak Jaya di Mulia.(ant/pdb)