
PAPUADALAMBERITA.COM,
MANOKWARI – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)
Papua Barat akan melaksanakan patroli untuk mencegah serangan fajar menjelang
pemungutan suara Pemilu 17 April 2019.
Sekretaris Bawaslu Provinsi Papua Barat Dolfinus Klenana di Manokwari, Kamis,
menyatakan praktik politik uang masih mengkhawatirkan, karena dapat merusak
pesta demokrasi.
“Patroli pengawasan akan kami laksanakan dari Bawaslu provinsi,
kabupaten/kota hingga tingkat distrik,” kata Dolfinus.
Ia mengutarakan, serangan fajar rawan terjadi pada saat masa tenang menjelang
pemungutan suara. Patroli akan dimulai pada 14 hingga 16 April. Setiap petugas
akan dilengkapi dengan kartu pengenal.
“Patroli ini sebagai upaya pencegahan, agar tidak ada pihak-pihak yang
melakukan praktik money politik, serangan fajar dan kegiatan lain yang mengarah
pada pelanggaran pemilu,” sebut Klenana.
Pihaknya berharap, kegiatan ini dapat menimbulkan efek psikologi bagi oknum
yang hendak melakukan. Begitu pula masyarakat, berani menolak pemberian uang
dengan syarat dukungan.
Menjelang pemungutan suara, lanjut Dolfinus, Bawaslu sudah melaksanakan
pelatihan bagi para saksi dari partai politik.
“Namun sayang, hanya 50 persen parpol yang mengutus saksi. Yang lain tidak
hadir,” katanya lagi.
Bagi para saksi yang tidak ikut pada pelstihan, Bawaslu sudah menyiapkan buku
saku sebagai panduaan dalam mengawal pelaksanaan Pemilu.
“Seluruh peserta Pemilu tentu menginginkan tiada ada partai atau calon
yang melakukan kecurangan. Maka mereka harus mewajibkan saksi yang disiapkan
membaca buku saku supaya paham,” sebutnya lagi.(antara/pbd)