
Juru kampanye BPN Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria. FOTO: ANTARA/SYAIFUL HAKIM

PAPUADALAMBERITA.COM.
JAKARTA – Partai Gerindra menyiapkan tiga opsi
sikap politik pasca-Pemilu 2019 yaitu bergabung dalam pemerintahan
Jokowi-Ma’rif, koalisi di parlemen, atau menjadi oposisi dengan melakukan
pengawasan.
“Opsinya ada macam-macam, yaitu koalisi di pemerintahan, koalisi di
parlemen, atau menjadi oposisi di luar pemerintahan untuk melakukan pengawasan
dan itu hal yang mulia,” kata Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria
di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat.
Dia mengatakan, dari ketiga opsi itu, semuanya sangat memungkinkan untuk
dipilih Gerindra, tergantung kontribusi apa yang bisa diberikan untuk bangsa
dan negara.
Menurut dia, kalau Gerindra di dalam pemerintahan namun tidak berkontribusi
bagi rakyat dan justru melakukan korupsi, maka lebih baik partainya di luar
pemerintahan dengan memberikan kritik yang konstruktif.
“Sebaliknya, kalau di luar pemerintahan namun cuma bisa teriak-teriak dan
tidak bisa berikan masukan konstruktif, itu tidak baik,” ujarnya.
Namun Riza menginginkan agar masyarakat jangan meributkan apakah Gerindra di
dalam atau di luar pemerintahan, namun bagaimana berkontribusi besar untuk
bangsa dan negara.
Dia menjelaskan, kalau Gerindra di dalam pemerintahan, ingin agar visi-misi
serta program Prabowo-Sandiaga bisa diimplementasikan untuk kepentingan bangsa
dan negara.
“Kalau Gerindra di luar pemerintahan, kami mau koreksi pemerintah agar ke
depan lebih baik,” katanya.
Dia mengatakan, ada berbagai macam keinginan akar rumput Partai Gerindra
terkait sikap politik partai tersebut ke depannya.
Menurut dia, ada yang menginginkan agar Gerindra berada di dalam pemerintahan
agar bisa mewujudkan visi-misi dan program, dan ada yang ingin berada di luar
pemerintahan agar memberikan koreksi pada pemerintah.(ant)