PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Seniman Papua Barat Yan Makabori menjelaskan arti dari Maskot Maskot Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) Nasional XIV 2025, adalah, seorang anak burung Kasuari bernama Pit, bergaya konduktor, dengan notasi di sekelilingnya.
Baca juga: Dirjen Bimas Kristen RI Bersama PJ Sekda Resmikan Maskot Pesparawi Nasional XIV 2025
‘’Maskot Pesparawi Nasional XIV 2025, kemudian di juluki sebagai “Pit the conductor”,’’ ujar Yan Makabori pada peresmian Maskot Pesparawi, Senin.
Karakter bentuk (ciri fisik),
Pit Sang konduktor, adalah anak kasuari, dengan kostum kemeja putih dan celana hitam, berdasi kupu-kupu merah, menggunakan tuxedo dengan kerah shawl, warna kuning keemasan bermotif serat.
Pada kerah kanan tuxedonya tersemat asesories “Salib putih”. Tangan kanannya memegang tongkat konduktor, dan dari ujung tongkat tersebut notasi dengan partitur berwarna warni mengeliling pit.
Phylosopy maskot.
“Pit si anak kasuari”, adalah salah satu figur penting dalam cerita “Kota Emas”, yang ditulis oleh Domine Ishak Semuel Kijne saat beliau di Miei – Wondama tahun 1930an.
Cerita tersebut menggambarkan pertemanan dua anak masing masing Regi seorang gadis cilik Belanda dan Tom seorang anak laki laki papua, serta seekor anak burung kasuari yang diberi nama “pit”.
Inti cerita ini, menggambarkan mimpi-mimpi serta upaya Tom dan Regi untuk pergi ke “Kota emas”, Kota yang bercahaya di balik gunung (Wondiwoi) yang menjulang tinggi dimana Tuhan Yesus yang baik berada.
Pertemanan Tom dan Regi yang penuh dinamika, senantiasa di temani oleh Pit, yang Setia, Ceria, Polos, lincah dan senang bernyanyi, senantiasa ada untuk kedua sahabatnya (tom dan regi).
Ciri/ sifat pit sang anak kasuari inilah yang diangkat menjadi ciri karakter “Pit the conductor”, yang mewakili perasaan/motivasi dan semangat seluruh komponen masyarakat dan pemerintah Propinsi Papua Barat dalam menyongsong dan mensukseskan Pesparawi Nasional XIV 2025, di Manokwari – Papua Barat.
Tambahan
Beberapa tambahan pertimbangan pemilihan “Pit sang anak kasuari”, sebagai “Pit the conductor”,
Bahwa Propinsi Papua Barat sejak terbentuknya, telah menggunakan “Kasuari”, sebagai maskot daerah dan di masukan sebagai komponen utama dalam lambang Daerah Propinsi Papua Barat.
Tahun 2025, akan di peringati sebagai “Satu Abad Peradaban Papua”, yang tonggak sejarahnya telah diletakan pada tahun 1925, di Miei, oleh domine Ishak Semuel Kijne.
Dalam Phylosophy Budaya Papua, Burung Kasuari adalah simbol “keberanian, kemandirian, keuletan dan kepahlawanan”.(rustam madubun)