PAPUADALAMBERITA.COM.MANOKWARI – Inspektur Utama Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Nyoman Wara meminta maaf kepada masyarakat Indonesia karena kasus menonjol terbaru yang “menyeret” Kepala BPK RI Perwakilan Papua Barat dan sejumlah staf BPK.
Operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di Sorong Kota menangkap sejumlah staf BPK Papua Barat, serta tertangkapnya Kepala BPK RI Perwakilan Papua Barat Patrice Lumumba Sihombing SE, MM, Ak, CSFA, CA oleh KPK di Jakarta pada Ahad.
Selain Kepala BPK RI perwakilan Papua Barat Patrice Lumumba Sihombing (PLS) yang ikut tertangkap dan kini telah ditetapkan menjadi tersangka oleh KPK, yaitu Kasubaud BPK Provinsi Papua Barat Abu Hanifa (AB), dan Ketua Tim Pemeriksa David Patasaung (DP).
Ketiganya kini bersama Penjabat Bupati Sorong mendekam di tahanan KPK Jakarta Selatan.

Mendampingi Ketua KPK Firli Bahuri dalam jumpa persnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih Jakarta Selatan Selasa 14 November 2023, Inspektur Utama BPK RI Nyoman Wara memohon maaf kepada warga Indonesia atas perbuatan yang diduga dilakukan Kepala BPK RI Perwakilan Papua Barat dan sejumlah staf BPK Papua Barat.
‘’Yang pertama BPK sangat menyesalkan, pada kesempatan ini kami minta maaf kepada masyarakat atas berbagai kejadian belakangan ini yang diduga melibatkan oknum BPK RI,’’ ujarnya dalam siaran langsung di laman youtube KPK Selasa pagi.
BPK RI sangat menghormati operasi tangkap tangan oleh KPK baik di Sorong maupun di Jakarta pada Ahad.
‘’Yang kedua, terkait OTT KPK terhadap oknum BPK, seperti yang disampaikan pimpinan KPK, kami menghormati, mendukung penuh proses penegakan hukum atas kasus dimaksud,’’ jelas Nyoman Wara yang digadang-gadang bakal menjadi calon Ketua BPK RI ini.
‘’Yang ketiga, secara internal BPK RI tidak mentolerir, dan kami pastikan kami akan menindak tegas oknum BPK yang terbukti melakukan pelanggaran kode etik maupun disiplin pegawai,’’ sambung Dia.
Baca juga: KPK Tetapkan Bupati Sorong dan Kepala BPK Papua Barat Tersangka Suap Rp1,8 M dan Jam Rolex

Terlepas dari kejadian yang dialami bawahannya di Papua Barat nilai dasar BPK RI terus ditingkatkan.
‘’Selanjutnya, BPK terus meningkatkan upaya penegakan nilai-nilai dasar BPK yaitu; integritas, independensi, dan propanalisme dalam setiap pelaksanaan tugas BPK, baik melalui pencegahan maupun penindakan,’’ tuturnya.
‘’Untuk itu kami mengucapkan terima kasih terhadap KPK yang turut membantu proses pembersihan internal di BPK RI,’’ tegasnya.
Dibagian terakhir dalam jumpa pers Ia mengatakan KPK adalah mitra dalam penanganan korupsi.
‘’Yang kelima BPK tetap menjadi mitra strategis bagi KPK dalam upaya penaganan korupsi di BPK, itu lima hal yang kami sampaikan,’’ ujarnya mengakhiri tanggapannya atas OTT KPK kepada bawahannya di Jakarta dan Papua Barat Daya.(tam)