PAPUADALAMBERITA.COM.
JAKARTA – “Wafatnya orang alim biasanya
hari Selasa,” demikian disampaikan KH Maimoen “Mbah Moen” Zubair
saat mengaji di pondoknya, Pesantren Al Anwar, Sarang, Rembang, Jawa Tengah,
Ramadhan lalu.
“Ramadhan terakhir beliau, membahas kitab Tanbuhul Mughtarin,” kata
Ketua Umum Pagar Nusa M Nabil Haroen di Jakarta, Selasa.
Seakan membenarkan ucapan yang pernah disampaikannya, Mbah Moen mengembuskan
nafas terakhirnya di Mekkah, Selasa.
Ulama kharismatik itu berada di Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji atas
undangan Kerajaan Arab Saudi.
“Wafatnya bapakku (KH Zubair Dahlan) Seloso, mbahku dhino Seloso, buyutku
dhino Seloso (Wafatnya bapakku hari Selasa, kakekku hari Selasa, kakek buyutku
hari Selasa), maka dari itu kenapa orang-orang dahulu ngaji prei (libur) hari
Selasa, karena wafatnya orang alim biasanya hari Selasa,” demikian ucapan
Mbah Moen seperti dikutip Nabil.
Sementara itu dalam cuplikan video berisi suara Mbah Moen yang diunggah akun
@nibrosuzzaman, Mbah Moen mengatakan kakeknya pernah mengatakan bahwa para kiai
yang wafat di Mekkah biasanya hari Selasa.
Masih menurut Mbah Moen, Allah menciptakan segala ilmu pengetahuan yang ada di
dunia ini pada hari Selasa pula.
Karena itulah, kata Mbah Moen, pondok pesantrennya libur mengaji pada hari
Selasa.
Menurut Nabil, berdasar komunikasi dengan Atase Ketenagakerjaan KBR Arab Saudi jenazah
Mbah Moen dimakamkan di Mekkah.
“Plan A, almarhum nanti setelah Shalat Dhuhur Masjidil Haram akan
dishalati dan dimakamkan di Maqom Ma’la dekat dengan Sayyidah Khodijah al Kubro
RA, Guru Beliau Sayyid Alawi al Maliki dan juga Sayyid Muhammad Alawi al Maliki
dan dekat juga maqom Habib Salim As Syathiri,” kata Nabil.(ant)