Tangkapan layar – anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos saat menghadiri secara daring diskusi media bertajuk “Menelisik Kendala dan Solusi Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024” di Media Center Bawaslu RI, Jakarta, Rabu (1/3/2023). FOTO: ANTARA/Tri Meilani Ameliya
PAPUADALAMBERITA.COM. JAKARTA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengimbau para pemantau pemilu untuk memberikan data yang mendetail mengenai dugaan adanya joki petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) dalam tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilu 2024.
“Kalau datanya ada detail, jelas ada di mana, mohon nanti dikasih ke kami. Kami tentu akan sangat senang dan akan menindaklanjutinya,” ujar anggota KPU RI Betty Epsilon Idroos saat menghadiri secara daring diskusi media bertajuk “Menelisik Kendala dan Solusi Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024” di Media Center Bawaslu RI, Jakarta, Rabu.
Menurut Betty, dengan data yang detail dan jelas, pihaknya akan menindaklanjuti dugaan joki pantarlih tersebut sehingga tahapan coklit benar-benar dapat menghasilkan data pemilih yang valid dan benar, sesuai dengan kondisi di lapangan sekaligus data administrasi kependudukan.
Ia mencontohkan apabila dugaan joki itu ditemukan di wilayah Jawa Barat, pemantau pemilu perlu menyampaikan detail lokasinya.
“Kalau sasarannya disebut di Tasikmalaya di Jawa Barat di DKI Jakarta itu too big, terlalu besar sehingga nanti kalau kami perlu crosscheck enggak akan sampai ke sasaran sebenarnya,” kata dia.
Lebih lanjut, ia menyampaikan jika dugaan adanya joki tersebut terbukti benar, KPU RI akan mengambil langkah tindak lanjut, bahkan apabila perlu dilakukan coklit ulang, mereka akan melakukannya.
“Ini prosesnya masih sampai tanggal 14 Maret 2024. Kalau perlu melakukan coklit ulang, kami minta pantarlih untuk turun. Sekali lagi, sebelum data pemilih sementara (DPS) ditetapkan, itu masih bisa diperbaiki data-data pemilih kertas, sesuai dengan data kependudukan yang ada,” ucap Betty.
Sebelumnya, dugaan adanya joki pantarlih itu diungkapkan oleh Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Neni Nur Hayati berdasarkan pemantauan terhadap tahapan coklit yang dilakukan oleh pihaknya.
“Juga muncul joki pantarlih. Misalnya, sebanyak 176 di Tasikmalaya, Jawa Barat,” kata Neni.
Dalam kesempatan yang sama, Betty lalu menekankan KPU RI senantiasa terbuka terhadap masukan dan temuan dari hasil pemantauan para pemantau pemilu ataupun Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) selaku pengawas pemilu. Mereka juga akan menindaklanjuti masukan serta temuan itu.
“Tentu akan kami tindak lanjuti masukan-masukan itu, itu akan kami crosschek terlebih dahulu. Kalau benar, akan kami lakukan langkah. Seandainya tidak benar, akan kami kembalikan kepada pihak pemberi masukan. Tapi, tolong datanya detail ya sehingga kami bisa tahu sasaran mana yang akan kami tembak,” ucap Betty.(antara)
Oleh : Tri Meilani Ameliya
Editor : Indra Gultom