Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw didampingi Asisten II Setda Papua Barat Melkias Werninussa yang ditemui wartawan seusai membuka FGD RPJD Papua Barat, di Hotel Aston Niu Manokwari, Jumat (16/6/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
PAPUADLAMBERITA.COM.MANOKWARI – Dia Orang Papua pertama dari Kepolisian Republik Indonesia menyangdang tiga bintang di pundaknya.
Jenderal Polisi bintang empat yang kini menjabat Menteri Dalam Negeri memanggilnya “Kaka Besar”.
Baca juga: Gubernur Waterpauw Harap Wakil Presiden RI Lakukan Peletakan Batu Pertama Proyek Strategis Manokwari
Baca juga: Penjabat Gubernur Buka FGD Evaluasi RPJD 2005-2025 dan Menyusun RPD 2023-2026
Sapaan akrab itu terbangun sejak sama-sama masih di AKBRI (kini Akpol), keduanya alumni Akpol 87, satu jadi Kapolri dan Mendagri, Kaka Besar yang nama lengkap Komjen Pol (Pur) Drs Paulus Waterpauw empat kali jabat Kapolda, dan kini penjabat gubernur Papua Barat.
Impian Kaka Besar sangat besar untuk membangun Papua Barat, supaya rakyatnya hidup tidak begitu-begitu saja, obsesinya bukan omong kosong, karena alam Papua Barat menyediakn potensi sumber miniral berlimpah.
Untuk itu, selalu Ia ingatkan, kerja baik, tegak lurus, taat asas tidak ada yang mustahil, sejak menjabat penjabat gubernur Papua Barat, dan diperpanjang, Paulus Waterpauw tidak diam, tidak duduk di belakang meja saja.
Seusai ia belanja masalah di masyarakat, mengetahui apa mau rakyatnya, pimpinan perangkat daerah, para kepala daerah dikumpulkan menelaa. Kemudian ia mencari siapa mau diajak ke Papua Barat bermitra dengan pemerintah provinsi untuk membangun demi kesejahteraan rakyat.
Jadi, jangan heran Paulus Waterpau kadang bersama Sekda, pimpinan OPD bolak-balik Jakarta, tidak lain dan tidak bukan kecuali mencari siapa orangnya yang mau bawa uang yang banyak ke Papua Barat, berinvestasi di Papua Barat.
Semua itu upaya Paulus Waterpauw untuk membawa keluar Papua Barat dari kemiskinan, ketertinggalan, stunting ini terus menunjukan hasil nyata.
Masih ingat program percepatan pembangunan stratgis ibu kota Papua Barat Manokwari?
Paulus Waterpauw sangat berharap Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin dalam kunjungan kerjanya ke Papua Barat Juli ini sebagai momentum Wapres meletakan batu pertama pembangunan pada sejumlah proyek startegis yang dibangun melalui dana APBN di Kabupaten Manokwari.
Kemudian, dalam upaya yang lain, Ia berjumpa Direktur PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengajak kembalinya ‘’si burung besi ” yang sudah lama meninggalkan Manokwari untuk menjadi jembatan nusantara bagi Papua Barat dalam perhubungan udara, supaya masyarakat Papua Barat terbang lagi bersama Garuda Indonesia.
‘’Saya sudah berjumpa Direktur Utama Garuda Indonesia untuk minta agar mereka (Garuda,red) melihat kepentingan kita di Papua Barat yang sudah terpisah dengan Papua Barat Daya,’’ ujar Paulus Waterpauw yang ditemui wartawan seusai membuka FGD RPMJ Papua Barat di Hotel Aston Manokwari, Jumat (17/6/2023).
‘’Kalau bisa ada pesawat Garuda yang masuk lagi ke Manokwari Papua Barat, untuk mobilitas kita, termasuk karyawan BP Bintin, dan karyawan BP Bituni yang semula di Sorong kita bisa alihkan ke sini (Manokwari, red),’’ sambung Kapolda pertam Papua Barat ini.
Dinlainya hal ini sangat menguntungkan Papua Barat untuk penambahan hasil daerah.
‘’Kalau pesawat masuk Manokwari karyawan BP Bintuni lewat Manokwari, kemudian masyarakat kita yang ingin cepat mengirim hasil produksi mereka cepat,’’ tandas Waterpauw.
Pemikiran cerdas Paulus Waterpauw lagi, soal bunga endemik Kabupaten Pegunungan Arfak, seperti anggreik hitam untuk menjadi pajangan di kamar-kamar hotel-hotel dan etalase restorant di Manokwari.
Karena akan membawa manfaat bagi masyarakat, pemerinta daerah serta pengusaha hotel, selain itu ada kampanye rama lingkungan dari bunga plastik ke kembang alami.
Penjabat Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw saat membuka FGD RPJD Papua Barat, di Hotel Aston Niu Manokwari, Jumat (16/6/2023). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
‘’Sekarang kita mau menyusun konsep tentang peraturan daerah manfaatkan bunga -bunga di asal Pegunungan Arfak, misalnya bunga-bunga yang dipakai di hotel ini kalau yang biasanya bunga plastik ke depan dia menjadi bunga segar dari Pegaf,’’ ujarnya.
Menurutnya, bagi hotel itu tidak ada masalah, dia punya kewajiban dan dia akan ambil dari para penghuni kamar harga misalkan ekonominya dia Rp00.000 per kamar kan ada bunga dalam kamar, pihak hotel bikin harga kamar menjadi Rp320.000 dari dari penghuni, jadi dia tidak rugi, tapi hasilnya menguntungkan masyarakat.
‘’Namun penjual bunga ini harus punya kontinuitas, jadi dia tidak pribadi-pribadi, dan dia harus diakomodir, mereka punya tempat penyimpanan bunga, begitulah jadi wadah itu yang menampung,’’ jelas Waterpauw.
Paulus juga membangun kerjasama antara Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, banyak aspek dua provinsi membangun kemitraan nanti untuk kemajuan Papua Barat.
‘’Kita juga kerja sama dengan pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk pemasaran hasil produksi, itu sudah dibahasa oleh pemerintah, dan dikelola perusahaan daerah, misalkan dalam pariwisata, industry, UMKM untuk masuk ke Papua Barat,
‘’Kitakan akan samakan apa yang mereka punya apa yang bisa kita buat, yang bisa menghasilkan produk kita, nanti kita kerja sama, makanya itu pentingnya penerbangan tadi, Garuda.’’ Tegasnya.
Kata Waterpauw pemerintah provinsi harus punya komitmen, komitmen itu dari pemerintah, pemerintah punya kekuatan, kemampuan untuk mengatur itu semua.
‘’Jadi tidak hanya standar-standar saja, biasa-biasa saja itu nanti tidak ketemu kemampuan ekonominya,’’ terang waterpauw.
Itu untuk dalam negeri, kerja keras Paulus Waterpauw juga hingga ke manca negara sejumlah pengusaha asal Kanada juga dijumpai dengan menawarkan potesni pertanian alam Papua Barat, dan pebisnis Kanada pun berminat.
‘’Kalau kemarin itu saya minta waktu bertemu dengan beberapa pihak, rencana mau masuk ke sini (Papua Barat, red) sangat baik mereka ingin mengolah hasil perkebunan, pertama hortikultural bisa langsung menghasilkan dalam produksi,’’ ujar penjabat gubernur.
‘’Dan ini bukan bicara tentang kita mau tanam, tetapi kemudian hasilnya mereka tidak manfaatkan ini dibilang mulai dari awal sampai akhir dia produk di sini (Papua Barat, red) salah satunya investor dari Kanada itu,’’ sambung suami dari Roma Megwanti Pasaribu Waterpauw.
Sehebat-hebatnya seorang Paulus Waterpauw, perangkat dan kepala daerah, semua akan sirnah jika tidak ada dukungan penuh dari masyarakat, untuk itu Ia sangat mengharapkan pemahaman presepsi antara masyarakat akar rumput, para tokoh dan pemerintah dalam mensejahterakan rakayat.
Kebiasa-kebiasaan lama sudah saatnya ditinggalkan, menatap Papua Barat yang lebih maju demi masa depan anak cucuk dan generasi.
”Saya berharap sampaikan kepada orang tua di mana saja, masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, dukung semua kebijakan pemerintah, waktunya sekarang kita bangkit bersama-sama, apa-apa yang mereka punya keinginan kita duduk bicara, pemerintah serius, didukung, jangan diganggu-ganggu, jangan palang,” harapnya.
Menurutnya, artinya hilangkan kebiasaan yang nanti akhirnya membuat image buruk, ada masalah datang bicara cari waktu tepat.
”Kenapa saudara-saudara di NTT, NTB sekarang lebih maju mereka tidak punya budaya seperti kebiasaan palang, makanya investor masuk terus, orang nyaman hidup di sana,” tandas penjabat gubernur..
”Saya pernah bertemu dengan pengusaha besar di Jakarta pertanyaan cuman satu soal KKB padahal itu kejadiannya di provinsi Papua, tapi imagenya Papua pada umumnya, ini satu titik membuat rusak susu sebelanga,” sebut Paulus Waterpauw.(rustam madubun)