
PAPUADALAMBERITA.COM.
MANOKWARI – Penyelesaian batas wilayah antara Provinsi Papua Barat dan
Maluku Utara menunggu kesiapan tim dari Kementerian Dalam Negeri, kata Kasubag
Administrasi Kewilayahan dan Penataan Daerah Biro Pemerintahan dan Otonomi
Daerah Setda Papua Barat, Markus Inna.
“Batas laut yang masih bersengketa yakni antara Raja Ampat, Papua Barat
dan Halmahera, Maluku Utara (Malut). Penyelesaian batas dua wilayah ini
menunggu kesiapan Kemendagri,” kata Markus.di Manokwari, Senin.
Menurut dia, di wilayah perbatasan antara dua daerah tersebut terdapat dua
pulau yang kini menjadi tarik menarik. Penyelesaian akan dilakukan secara
seksama agar tidak merugikan semua pihak.
Sesuai Permendagri nomor 141 tahun 2017, kata dia, batas laut antara provinsi
berada pada 12 mil dari darat. Ini akan menjadi salah satu acuan dalam
penyelesaian sengketa wilayah tersebut.
“Sesuai undang-undang pembentukan Provinsi Papua Barat dua pulau itu masuk
di wilayah kita. Tapi pulau itu memang sudah jauh dari Raja Ampat,”
katanya.
Ia mengatakan Provinsi Papua Barat memiliki lima segmen batas wilayah.
“Dengan Provinsi Papua daerah perbatasan kita berada antara kabupaten
Kaimana dengan Mimika, Kaimana-Nabire, Kaimana-Dogiyai serta Teluk
Wondama-Nabire,” katanya.
Batas wilayah antara Kaimana dengan Nabire, kata dia, sudah tuntas. Papua dan
Papua Barat sudah menyepakati dan sudah dibuat berita acara. Batas dua daerah
ini pun sudah disahkan dalam bentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri
(Permendagri).
“Begitu pula batas antara Kaimana-Dogiyai dan Teluk Wondama-Nabire.
Pemendagri-nya masing-masing sudah ada. Untuk batas darat tersisa
Kaimana-Mimika,” kata Markus.
Ia menyebutkan, batas wilayah Kaimana-Mimika sudah ada kesepakatan baik antara
Pemprov Papua dan Papua Barat maupun Pemkab Kaimana dengan Mimika. Saat ini
tersisa peninjauan lapangan yang akan melibatkan Kemendagri.
“Untuk batas darat bisa dikatakan sudah hampir selesai. Tersisa tinjauan
lapangan, kalau sudah ditinjau hasilnya nanti bisa langsung dibawa ke Jakarta
untuk proses Permendagri,” ujarnya.(ant)