Tageline PON XX Papua 2021. PAPUADALAMBERITA. DISAIN PB PON PAPUA 2021
Wairifes Bukwab dan Weyi Agus Sujatminto usai mendulang medali emas di PON XX Papua 2021, di Timika. PAPUADALAMBERITA. FOTO: ELFRIDA SIJABAT/HUMASPPM
PAPUADALAMBERITA.COM. TIMIKA – Dua anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Polda Papua angkatan 42 Bintara Polda Papua tahun 2018 berhasil menorehkan sejarah pada cabang olahraga judo kategori Nage No Kata putra.
Baca juga: PON XX PAPUA: Dua Srikandi NTT Target Emas Lari Jarak Jauh
Judo kategori nage kata ini dipertandingkan dalam PON XXP apua tahun 2021 di Venue Cabor Judo Graha Eme Neme Yauware, Sabtu (2/10).
Dua anggota Polda Papua itu adalah Brigadir Polisi Dua (Bripda) Wairifes Bukwab dan Bripda Weyi Agus Sujatminto, keduanya berhasil mengalahkan pejudo Jawa Timur dan Jawa Barat dengan skor tertinggi 408,5.
Bripda Wairifes Bukwab (22), kelahiran Jayapura, 20 Februari 1999 merupakan anak dari pasangan Baharuddin dan Albertina Bukwab.
Humasppm Cluster Mimika dalam siaran persnya menyebutkan, keduanya sangat bersyukur atas perolehan medali emas untuk Papua meskipun baru pertama kali tampil di arena multi iven PON.
“Saya berterimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kedua orangtua saya beserta Ketua Pesatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI) Pengprov Papua yang sudah mendukung kami sampai PON sehingga kami bisa juara satu. Terlebih kepada masyarakat Papua yang sudah mendukung kami secara langsung atau tidak langsung dalam doa,” ucapnya.
Prestasi yang diraih keduanya adalah buah dari latihan keras yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya yaitu selama tiga tahun.
“Kami datang dari Jayapura. Saya sebelumnya di silat, lalu saya tertarik dengan judo karena ingin membuat hal yang baru dan alhamdulilah pertama kali ikut PON bisa sumbang emas untuk Papua. Mudah-mudahan judo bisa berkembang lagi di Papua,” harapnya.
Sementara Bripda Weyi Agus Sujatminto (24) kelahiran Jayapura, 2 Agustus 1997 berdarah campuran Jawa dan Papua.
“Bapak saya orang Jawa, tapi kalau ditanya saya orang mana saya bilang orang Papua, karena kalau saya bilang Jawa orang tidak percaya wajah saya lebih mirip ke mama Papua,” tuturnya.
Pria blasteran Jawa Papua ini sangat bersyukur atas raihan emas menjadi sebuah kebanggaan karena bisa membahagiakan orang tua dan instansi tempatnya mengabdi.
“Tujuan saya ikut judo sebenarnya karena saya ingin jalan-jalan ke seluruh Indonesia dan sudah tercapai. Rasanya luar biasa dapat emas di PON. Saya kan sebelumnya dari Tae Kwondo, teman-teman cabang lain ingin ikut PON tapi tidak lolos seleksi puji Tuhan saya bisa,” ungkapnya.
Menurutnya, dalam Nage No Kata tingkat kesulitan ada pada fokus dan teknik, karena gerakan harus sesuai waktu jika tidak pas maka teknik pun akan salah.
“Kami satu angkatan, bertemu sebelum masuk angakatan Polri. Kami tes sama-sama dan ketemu akhirnya pendidikan juga sama. Semoga kami bisa memotivasi teman-teman lain, intinya adalah jika mau berusaha dan berjuang pasti bisa. Torang bisa,” pungkasnya.(humasppm/elfrida/antonius juma/timika)