-
Kepala SMA Negeri 1 Manokwari Lucinda Mandobar yang ditemui wartawan di Bandar Udara Rendani Manokwari, Senin (30/9/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
PAPUADALAMBERITA.COM,MANOKWARI – Dua tim dari empat (4) Sekolah Menengah Atas (SMA) di Manokwari, Papua Barat, berhasil meraih dua medali emas lomba karya ilmiah di World Invention Competition and Exhebition (WICE) 2024, di Malaysia 2024.
Baca juga:10 Pelajar Manokwari Berprestasi di Kompetisi WICE Malaysia Tiba di Manokwari
Dalam World Invention Competition and Exhebition (WICE) 2024 yang digelar di Mahsa University Malaysia sejak 21 September 2024 hingga 25 September 2024 pelajar asal Manokwari Papua Barat tampil dengan penelitian tentang hati ikan tuna sirip kuning dengan kacang kedelai untuk menurunkan hipertensi, meraihj medali emas.
Sedangkan tim kedua dari SMA yang sama di Manokwari menciptakan alat yang bernama Opfit untuk mendeteksi micropaplastik pada air disekitar Pulau Lemon, dan meraih medali emas.
‘’ Tim yang pertama mereka meneliti hati ikan tuna, dan mengekstrak dengan kacang kedelai membuat obat yang berfungsi menurunkantekanan darah tinggi,’’ jelas Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Manokwari Lucinda Mandobar yang ditemui di Bandar Udara Rendani Senin (30/9/2024).
Lucinda Mandobar yang ikut mendapingi siswa di Malaysia hingga kembali ke Manokwari mengatakan, ekstrak dari minyak hati ikan ikan tuna kuning dicampur dengan ekstraknya kacang kedelai.
Baca juga: Di Malaysia Pelajar Manokwari Raih 2 Medali Emas, 2 WICE Awards, Award Best Projec
‘’Penelitian kelompok kedua yaitu membuat alat Covid – 19 untuk mendeteksi tingkat mikropas plastik pada air, mereka ambil data itu di sekitar Pulau Lemon Manokwari,’’ ujar Mandobar.
‘’Dan ternyata alat itu berfungsi, dan masih berbentuk prototype, bahkan mereka punya penawaran, dan apakah selanjutnya mau dijadikan alat, atau obat dan akan produksi secara besar mereka telah memperoleh,’’ sebut Manodabar bangga atas prestasi pelajar Manokwari dari empat sekolah menegah ini.
Menurut Mandobar, kegiatan ini disponsori Yayasan Indonesia Sejahtera-Barokah yang diketuai Yasin Wijaya.
-
10 Pelajar Sekolah Menegah Atas disambut dengan adat Sireri, Papua Barat saat tiba di Bandar Udara Rendani Manokwari, Senin (30/9/2024). FOTO: RUSTAM MADUBUN.PAPUADALAMBERITA.
‘’Dengan kompetisi ini kami yakin bahwa kita orang Papua bisa, sehingga tidak ada kata, bahwa saya terbelakang, saya tidak bisa, saya harus jadi tuan di negeri saya, terbukti dari anak-anak ini, mereka bisa,’’ ujarnya.
‘’Dan itu raih dengan dengan kerja, latihan yang tekun, disiplin itu yang membawa anak-anak menjadi pemenang , dan di atas semuanya mereka mengandalkan Tuhan,’’ sambung Mandobar.
Dalam persiapan menghadapi event dunia ini, para pelajar empat SMA di Maokwari telah mempersiapkan dirinya sejak satu tahun lalu.
Baca juga: 10 Pelajar Manokwari Ikut Kompetisi Karya Ilmiah WICE di Malaysia, Doakan Papua Bisa
‘’Setelah tiga 3 hari karantina di Surabaya, kemduian ke Malaysia dan kembali sampai dengan hari ini kami melihat betul, bahwa Tuhan menolong luar biasa,’’ ujtambah Mandobar yang mengakui jika lomba karya ilmiah ini diikuti 15 negara, dengan 400 tim.
‘’Kami melihat Tuhan tolong anak-anak ini, mereka bisa tetap fokus dan dengan kemampuan bahasa Inggris yang luar biasa dibandingkan dengan anak-anak yang lain, mereka luar biasa, dan akhirnya mereka dapat gold medal (medali emas),’’ jelas Dia.
‘’Pencapaian yang luar biasa, dari Tanah Papua ada lima tim, tim dari Serui (Papua) itu anak-anak SMP mereka dapat silver medal, dari Kabupaten Manokwari dua tim dapat gold dua-duanya, dari Sorong Papua Barat juga dapat gold dua-duanya, ini karena pernyataan Tuhan, kalau bukan Tuhan itu tidak mungkin,’’ ucapnya haru.
Para Pelajar ini digembleng dari Yayasan Indonesia Sejahtera Barokah, jika di di Papua kenal dengan terang Papua.
‘’Ketua Yaysan Terang Papua Yasin Sriwijaya sebagai pimpinan yang mengatur segala sesuatu untuk Kami sampai tiba di Malaysia hingga kembali ke Indonesia, Manokwari Papua Barat,’’ tambah dia.(rustam madubun)