PAPUADALAMBERITA.COM.SORONG – Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIV se-Tanah Papua tingkat Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya resmi ditutup Penjabat (Pj) Gubernur Papua Barat Ali Baham Temongmere.
Penutupan Pesparawi ditandai dengan penabuhan tifa sebanyak lima kali di Aimas Hotel dan Convention Centre, Kabupaten Sorong, Kamis 27 Juni 2024.
Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur Papua Barat Ali Baham mengatakan, dalam Pesparawi XIV masyarakat Papua Barat dan Papua Barat Daya tidak hanya disuguhkan oleh penampilan peserta bersuara indah, namun mampu membawa pesan perdamaian, persaudaraan dan cinta kasih yang disampaikan melalui setiap nyanyian.
“Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan kepada seluruh panitia, dewan juri dan semua pihak yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan dan menyelenggarakan Pesparawi ini dengan sukses. Tanpa kerja keras dan komitmen bersama, Pesparawi ini tidak bisa berjalan dengan lancar,” tutur Ali Baham.
Ali Baham juga menyampaikan rasa terima kasih kepada 13 kontingen dari Kabupaten-Kota Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya yang telah berpartisipasi dengan penuh semangat dan antusias.
“Saudara-saudara semua adalah pemenang di hati kami. Semoga pengalaman dan pelajaran yang didapat selama Pesparawi ini mampu membekali dan memotivasi semua peserta untuk terus berkarya dan mengembangkan bakat yang dimiliki,” terang Ali Baham.
Ali Baham berharap, walaupun Pesparawi harus berakhir, namun semangat dan maknanya tidak berhenti. Dan, mari terus menjaga dan mengembangkan semangat kebersamaan, toleransi dan cinta kasih yang telah dirasakan selama Pesparawi berlangsung.
“Karena kita satu Tanah Papua dan satu Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Olehnya, Pesparawi ini harus menjadi dasar kita bersama. Bernyanyi harus ada keceriaan, tetapi juga memberikan motivasi untuk pengembangan ilmu dan iman taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,” tandasnya.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Kementerian Agama RI Jeane Marie Tulung menyampaikan, Pesparawi menjadi momentum dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta meningkatkan nilai toleransi antarumat beragama di Tanah Papua.
“Semangat Pesparawi haruslah memperkuat iman, perpererat tali persaudaraan dan membangun Tanah Papua,” terang Jeane Marie.
Diakui Jeane Marie, Kementerian Agama RI sangat mendukung kegiatan Pesparawi sebagai wadah umat dalam mempersaksikan kemuliaan Tuhan.
“Melalui lantunan lagu-lagu rohani yang indah dan penuh makna, para peserta diingatkan kembali akan kasih sayang Tuhan dan diajak untuk hidup sesuai dengan ajarannya,” pungkasnya.(ron/tam)