OlahragaPapua

Warna Baru di Jalan Lama: Warga Timika Hidupkan Car Free Day di Jantung Kota

627
×

Warna Baru di Jalan Lama: Warga Timika Hidupkan Car Free Day di Jantung Kota

Sebarkan artikel ini
Suasana Car Free Day di Jalan Cenderawasih, Timika, Papua Tengah, Sabtu (3/5/2025). Warga memadati ruas jalan untuk berolahraga dan menikmati akhir pekan tanpa kendaraan bermotor. FOTO: RUSTAM MADUBUN/PAPUADALAMBERITA
Print

PAPUADALAMBERITA.COM.TIMIKA – Sabtu 3 Mei 2025 udara pagi di Timika, Papua Tengah, terasa lebih segar dari biasanya. Sejak pukul 06.14 WIT, dua ruas Jalan Cenderawasih yang membelah jantung kota dipenuhi warga.

Mereka datang dari berbagai penjuru, dari usia muda hingga lanjut, membentuk lautan manusia yang hidup dan penuh warna dalam kegiatan Car Free Day yang mulai rutin digelar.

Dari pertigaan Gereja Tiga hingga ke pertigaan Diana Mall, warga berjalan kaki bolak-balik, seolah ingin menyambung kenangan kota yang terus bergerak, meski wajah-wajah lamanya tetap setia bertahan.

Sebagian warga terlihat berolahraga: senam massal di sudut-sudut trotoar, anak-anak dan remaja bermain bola di lapangan dadakan, sementara yang lain mengayuh sepeda santai menyusuri jalur bebas kendaraan.

Bukan hanya olahraga yang mewarnai pagi itu. Deretan pelaku usaha mikro kecil (UMK) memanfaatkan momentum ini dengan membuka lapak-lapak sederhana yang menjajakan aneka makanan dan minuman ringan.

Mulai dari kue tradisional Papua, kopi lokal, hingga jajanan kekinian—semuanya menggoda selera dan menyatukan orang-orang dalam suasana penuh keakraban.

Sejak ditinggalkan pada 2013, tak banyak yang berubah secara drastis di pusat kota Timika. Gedung-gedung ikonik seperti Hotel Timika Raya, dealer Toyota, hingga Kantor Pajak dan sekolah YPPK di depan Gelael dan KFC masih berdiri dengan wajah lamanya.

Namun, ada juga perubahan mencolok: gedung lama DPRD kini telah berganti fungsi menjadi markas pelayanan Polres Mimika, menjadi pusat baru aktivitas keamanan masyarakat.

Car Free Day ini bukan sekadar ruang untuk berolahraga atau mencari jajanan.

Ia menjadi panggung baru bagi warga untuk menyapa kota mereka, melihat kembali yang lama, dan merayakan yang baru.

Sebuah pengingat bahwa meski banyak hal tetap, kehidupan warga terus berjalan dan berkembang, perlahan namun pasti.

Timika mungkin tidak berubah banyak secara fisik, namun semangat warganya terus menyala. Jalan Cenderawasih hari ini bukan hanya lintasan kendaraan, tetapi juga saksi bisu kebersamaan, semangat sehat, dan geliat ekonomi rakyat kecil yang terus bertahan.

Tinggal siapkan berapa pun uang yang kita miliki, kita bisa memilih ragam jajanan sesuai selera dari kue tradisional, hingga makanan ringan modern menjamur di Timika.

Semuanya hadir dalam tenda-tenda kecil yang berjejer rapi di sisi jalan.

Menariknya, di ujung Jalan Cenderawasih, tepatnya dekat Apotik Cenderawasih, warga juga bisa memanfaatkan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Pemeriksaan meliputi kolesterol, asam urat, gula darah, hingga tekanan darah. Inisiatif ini disambut antusias, terutama oleh warga lansia dan orang tua yang ingin tetap bugar di tengah kegiatan pagi.

Namun, dari pantauan papuadalamberita.com, masih ada hal-hal kecil yang patut menjadi perhatian ke depan.

Salah satunya adalah ketiadaan toilet portable di sepanjang area Car Free Day. Tak sedikit warga yang tampak kebingungan saat ingin buang air kecil, karena tidak ada fasilitas sanitasi yang tersedia.

Ini tentu menjadi catatan penting bagi penyelenggara dan pihak terkait agar ke depannya kenyamanan warga bisa semakin ditingkatkan.

Meski begitu, wajah Timika di pagi itu tetap menyuguhkan harapan. Antusiasme warganya, geliat ekonomi kecil, hingga hadirnya layanan publik seperti pemeriksaan kesehatan menjadi simbol perubahan pelan namun nyata.

Jalan Cenderawasih bukan hanya urat nadi kota, tetapi juga ruang publik yang semakin tumbuh bersama warganya.

Car Free Day di Timika bukan sekadar agenda akhir pekan. Ia telah menjelma menjadi ruang sosial, ruang ekonomi, bahkan ruang edukasi bagi warga. Jika dikelola dan didukung lebih serius, ia bisa menjadi ikon kota, tempat semua orang bisa merasa menjadi bagian dari satu komunitas yang sehat, aktif, dan saling peduli.

Diketahui pula Car Free Day mengurangi polusi udara dari emisi kendaraan bermotor, Mendorong gaya hidup sehat dengan kegiatan seperti jalan kaki, bersepeda, dan olahraga lainnya.

Meningkatkan kesadaran lingkungan terhadap dampak kendaraan terhadap perubahan iklim.

Membuka ruang publik bagi masyarakat untuk bersosialisasi dan beraktivitas tanpa gangguan lalu lintas dan  Mengurangi kemacetan lalu lintas di pusat kota secara berkala.

Grand Opening Car Free Day (CFD) di Timika pertama kali digelar pada 16 Desember 2023.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *