NasionalPapua Barat

Yang Tersisa dari CB KPw BI Papua Barat, Hana: Kunci Menulis Berita Ekonomi, Paham Data, Paham yang Ditulis

542
×

Yang Tersisa dari CB KPw BI Papua Barat, Hana: Kunci Menulis Berita Ekonomi, Paham Data, Paham yang Ditulis

Sebarkan artikel ini
Peserta Capasity Building untuk wartawan Papua Barat, dan Papua Barat Daya yang digelar KPw Bank Indonesia (BI) Papua Barat di Jakarta Selasa (23/4/2024). FOT: RUSTAM MADUBUN

PAPUADALAMBERITA.COM.JAKARTA – Kebijakan dalam konteks berita Bank Indonesia memiliki peran dan fungsi yang salah satunya menjaga stabilitas moneter termasuk terkait inflasi.

Baca juga: Belum Bisa Move On dari Kempinski dengan Executive Room dan Smart Toiletnya

‘’Bagaimana media menyajikan agar bisa menjadi referensi bagi masyarakat sehingga masyarakat bisa merespon dengan proposional,’’  ujar Kepala Redaksi Ekonomi Antara Hani Sofia dalam materi Capasity Building (CB) kepada wartawan Papua Barat, dan Papua Barat Daya yang digelar KPw Bank Indonesia (BI) Papua Barat di Jakarta Selasa (23/4/2024).

‘’Bukan sikap yang reaktif yang memunculkan instabilitas akibat pemberitaan yang tidak professional,’’ jelas alumni Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yang menyelesaikan S2 jurnalism di De Manila University Filipina ini.

Hani Sofia yang pernah menjadi koordinator liputan di istana kepresidenan pada tahun 2016-2021 mengatakan, sangat penting seorang wartawan dalam peliputan memilih narasumber yang tepat, yaitu yang secara keilmuan pernyataannya mudah dikutip.

Deputi KPw Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, Roni Cahyadi memberikan cinderamata kepada Kepala Redaksi Ekonomi Antara Hani Sofia sebagai pemateri pada Capasity Building untuk wartawan Papua Barat, dan Papua Barat Daya yang digelar KPw Bank Indonesia (BI) Papua Barat di Jakarta Selasa (23/4/2024). FOT: RUSTAM MADUBUN

‘’Wartawan harus memperhatikan kode etik, penulisan narasi yang positif sehingga mencerahkan, memberdayakan, mendidik dan tingkatkan rasa kebanggaan terhadap tanah air, dam menentukan berita yang punya nilai berita (news value),’’ pesannya.

Baca juga: Jelajahi Museum BI, Jurnalis dan Protokoler PB dan PBD Diterima Kepala Museum Bank Indonesia

Dalam capasity bulding, Hani Sofia mencontohkan siaran pers yang dirilis Bank Indonesia terkait surplus neraca perdagangan dari Bank Indonesia.

‘’Langkah yang dapat dilakukan terkait siaran pers yang disampaikan, yaitu jangan malas untuk mendapatkan pemahaman, diskusi, wawancara sekaligus belajar pada narasumber kompten,’’ ujarnya memberikan gambara.

Ia mengatakan, siaran pers itu sangat bagus konteksnya untuk dikembangkan dengan kondisi yang ada di masing-masing daerah.

‘’Misalkan di Papua Barat surplus rencana perdagangan itu berarti, bahwa kondisi ekspor lebih dari impor cari tahu komoditas ekspor paling dominan di Papua Barat, misalnya sagu, kerajinan tangan, coklat, rumput laut, karaka, ini yang dikembangkan dengan mencari sumber kompeten,’’sebut Hani.

Sehingga wartawan bisa menentukan angle dan yang relevan misalnya sagu Papua Barat salah satu penopang surplus neraca perdagangan.

Kepala Redaksi Ekonomi Antara Hani Sofia sebagai pemateri pada Capasity Building untuk wartawan Papua Barat dan Papua Barat Daya yang digelar KPw Bank Indonesia (BI) Papua Barat di Jakarta Selasa (23/4/2024). FOT: RUSTAM MADUBUN

‘’Sumber yang kompeten beritakan berita ekonomi yang memamanusiakan berita ekonomi dengan mewawancarai pelaku usaha langsung, perhatikan kode etik, dan cover boardsite.

Baca juga: KPw BI Papua Barat Fasilitasi Jurnalis, Protokoler Lihat Perum Peruri, Cinta, Bangga, Paham Rupiah

‘’Ssampaikan narasi yang mudah dipahami sehingga kemudian itu mendidik memberdayakan mencerahkan, dan menanamkan jiwa nasionalisme,’’ sambung pengajar jurnalistik dan kreatif writing.

Iapun memberikan contoh pengembangan siaran pers dari Bank Indonesia tentang  Surplus Neraca Perdagangan dapat memberikan dampak positif bagi kemakmuran Papua Barat dengan pengembangan beritanya:.

Kondisi yang memberikan dampak positif bagi provinsi Papua Barat yang kaya akan sumber daya alam seperti minyak, gas, pertambangan, dan perkebunan, perikan.

Baca juga: Buka Capacity Building Jurnalis dan Protokoler BI Sebut Peran Penting Media

Surplus neraca perdagangan ini memungkinkan pemerintah untuk meningkatkan investasi dan pembangunan infrastruktur di Papua Barat, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sektor-sektor utama penyumbang surplus di Papua Barat misalnya pertambangan, perkebunan kelapa sawit, serta perikanan dan kelautan.

Sehingga pemerintah berkomitmen mendorong pemanfaatan sumber daya alam Papua Barat secara optimal dan berkelanjutan demi kemakmuran rakyat.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *