Feature

Pawai Seni dan Budaya Papua, Gubernur Goyang, Sampai Mau Patahkan Es Batu

304
×

Pawai Seni dan Budaya Papua, Gubernur Goyang, Sampai Mau Patahkan Es Batu

Sebarkan artikel ini
Print
GUBERNUR Papua Barat, Dominggus Mandacan didaulat peserta dari Kabupaten Fakfak berdendang bersama.FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

PAPUADALAMBERITA.COM, Manokwari – Selang dua hari setelah Millennial Road Safety Festival yang menyedot 15.000 masa, hari Rabu (6/2/2019, lagi-lagi ribuan warga Manokwari, Provinsi Papua Barat, tumpah ruah, mengikuti Pawai Seni Budaya Papua dan Nusantara memperingati Hari Seni Budaya Papua Ke- 15.

Jalur sepanjang delapan kilometer antara pusat kota Manokwari, Sanggeng hingga ke Lapangan Borasi Manokwari penuh sesak. Sisi kiri dan kanan bahu jalan sepanjang peserta melintas tidak lagi terbendung warga yang mau menyaksikan parade senin dan budaya.

UNTAIANA kalung bunga dari paguyuban Bali Manokwari kepada gubernur.FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

Ada 52 peserta dari berbagai paguyuban di Manokwari tercatat di panitia mengikuti pawai. Semua peserta diterima Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat, Yusak Wabia, Kepala Satpol PP Papua Barat, Kepala BNPB Papua Barat.

Gubernur Papua Barat merasa bangga dengan Dewan Kesenian Papua Barat dan panitia yang telah menggelar acara akbar tetapi sederhana. ‘’Kita bangga dengan pawai seni dan budaya Indonesia,’’ ujarnya kepada Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Barat saat peserta pawai melintas panggung utama.

PESERTA pawai seni budaya 2019 SMA Negeri 1 Manokwari bersama Gubernur Papua Barat. FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

Pawai budaya dan seni tidak hanya menyuguhkan seni dan budaya Papua dan Papua Barat, namun ada kelompok seniman, kerajinan, seniman ukiran pahat ikut memeriahkannya. SMA Negeri 1 Manokwari, SKM, serta SMP Negeri Manokwari juga ada.

Terlebih penting adalah seni dan budaya dari berbagai daerah ditampilkan oleh peserta dari daerah luar Papua yang bermukim di Manokwari.

PAGUYUBAN Eks keresidenan Madiun pada pawai seni dan budaya Papua di Manokwari, Rabu (6/2/2019). FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

Ada Keresidenan Madiun, Sumatera, Bali, Toraja, Makassar, Maluku hingga warga Flobamora NTT ikut dalam pawai seni dan budaya khas masing-masing daerah. Ikut juga, warga Tionghoa Manokwari yang tergabung dalam Bhineka Tunggal Ika semuanya berbaur menjadi satu menyemarakan pawai.

Gubernur yang menyambut di batas akhir pawai, tidak urung memperoleh beraneka kenang-kenangan dari setiap perwakilan daerah baik dari Papua maupun dari luar Papua. Peserta dari Bali memberi kalungan untaian kalungan bunga berwarna khas kuning keemasan dan merah.

Pawai yang dijadwalkan berakhir pada pukul 17.00 WIT akhirnya berakhir pada pukul 20,00 WIT. Lantaran  waktu dua menit untuk peserta menampilkan khas daearahnya di depan gubernur berubah, dan gubernur pun didaulat untuk mengikuti tarian yang disuguhkan setiap daerah.

‘’Ayo satu lagu lagi ya,’’ ucap gubernur saat didaulat peserta dari pegunungan Arfak.

‘’Ayo foto, foto dulu baru menari lagi,’’ tambah gubernur lagi.

SEBELUM dipathkan oleh seni pencak silat, gubernur mencoba mematahkan es batu namun tidak bisa, bukti bahwa es batu tersebut benar-benar masih utuh.FOTO: rustam madubun/papuadalamberita.com

Selain seni dan budaya yang ditampilkan, ada juga peragaan seni beli diri pencak silat, seni reog dan seni tari kuda lumping. Dalam seni bela diri pencak silat yang mematahkan tiga balok es batu, sebelum dipecahkan, gubernur lebih awal membuktikan apakah es tersebut benar masih utuh atau tidak, yaitu dengan cara ikut memukul dengan sikutnya, namun es tidak bisa pecah. ‘’Esnya keras sekali, silahkan dipatahkan dengan cara kalian,’’ ujarnya tersenyum.(rustam madubun)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *